Tidur Sekamar dengan Orang Tua Membuat Anak Kurang Mandiri

Reporter

Editor

Sandra

Rabu, 16 November 2016 14:00 WIB

Ilustrasi ibu dan bayi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah penelitian mengatakan bahwa ibu yang tidur bersama bayi di tempat tidur yang sama akan membuat anak memiliki rasa cemas yang tinggi. Umumnya, ibu memilih tidur di ranjang yang sama dengan bayi. Hal ini agar tercipta hubungan yang erat antara ibu dan bayi. Berdekatan dengan sang bayi membuat ibu lebih leluasa dalam merawat si Kecil. Namun sebuah penelitian mempertanyakan pilihan tersebut. Sebab, ternyata hal itu berpotensi membuat anak lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi.

Dalam Journal of Affective Disorders, terdapat penelitian terhadap 3.583 anak di Brasil untuk menganalisis pengaruh bayi yang tidur bersama ibu di tempat tidur yang sama. Para peneliti membagi empat kelompok anak: tidak tidur dengan ibu mereka (44,4% dari peserta), tidur bersama ibu di awal kelahiran (36,2%), tidur bersama ibu setelah agak besar (12%), dan tidur bersama ibu (hanya 7,4% dari mereka yang diteliti).

Peneliti melakukan evaluasi saat anak berusia 3 bulan sampai 6 tahun. Hasilnya, secara keseluruhan, anak yang tidur bersama ibu mempunyai masalah kesehatan mental yang lebih tinggi dibanding yang tidak.

The American Academy of Pediatrics menyarankan agar orang tua berbagi kamar dengan bayi mereka sampai berusia setidaknya 6 bulan hingga 1 tahun. Hal ini untuk melindungi anak dari sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Saran ini khususnya bagi mereka yang tidur di ranjang yang sama dengan bayi.

Selain itu, beberapa orang tua percaya tidur seranjang dengan bayi akan membuat bayi lebih bergantung pada orang lain ketika mereka besar. “Mereka kontak dan interaksi dengan konstan yang membuatnya merasa nyaman, aman, dan percaya diri,” ujar Jennifer Zinzi, ibu yang menentang bayi tidur seranjang dengan ibu, kepada Fox News.

“Orang tua jangan pernah menempatkan bayi di sofa, atau kursi empuk, baik sendiri maupun tidur dengan orang lain. Hal ini sangat berbahaya,” kata Rachel Bulan, peneliti kasus SIDS.

GOODHOUSEKEEPING | MEDICAL NEWS TODAY| DINA ANDRIANI

Baca juga:
Tip Mengembangkan Pola Tidur Bayi yang Sehat
Kiat Agar Anak Tidak Bergantung pada Stroller
Anak Lahir Prematur Bisa Jadi Lebih Pintar



Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya