dr. Natasha Cinta Vinski dan dr. Deby Vinski. tabloidbintang.com
TEMPO.CO, Jakarta - Perawatan anti-penuaan semakin diminati banyak orang. Tak sedikit dari mereka yang ingin awet muda dan merawat kesehatan tubuh. Sayangnya, masyarakat Indonesia lebih memilih melakukan perawatan anti-aging ke negara lain.
Melihat hal ini, Deby Vinski—pelopor ilmu kedokteran anti-aging di Indonesia—terus melakukan berbagai program sebagai langkah edukasi dan untuk menerapkan wisata medis. Salah satunya dengan mencanangkan program “The Empire Medical Tourism”.
Program tersebut, Deby melanjutkan, tidak sekadar bermanfaat bagi dunia kedokteran anti-aging dan memberikan pelayanan terbaik di Indonesia, tapi juga diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Indonesia untuk wisata medis. “Melalui medical tourism, kita ingin agar dunia internasional tahu perkembangan dan layanan kesehatan, khususnya anti-aging, di Indonesia yang setara dengan negara maju lainnya,” kata Deby Vinski.
Salah satu usaha untuk menjadikan Indonesia kiblat anti-aging dunia adalah Deby Vinski menghadirkan Vinski Tower, pusat anti-aging dunia pertama yang sudah dilengkapi dengan klinik standar dunia, yakni VRC Vinski Regenerative Centre. Dengan hadirnya pusat anti-aging kelas dunia di Indonesia, Deby melanjutkan, diharapkan orang Indonesia tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk menjalani pengobatan anti-aging karena fasilitas di sini tak kalah dengan negara maju lainnya.
Adapun CEO Vinski Tower Natasha Cinta Vinski menjelaskan, dengan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata medis akan membuka peluang menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menyumbang devisa negara. “Perawatan anti-aging di Indonesia juga tak kalah berkualitas dengan negara lain, seperti Korea Selatan, Amerika, dan Singapura. Kami juga mengundang orang dari luar negeri untuk menjalani perawatan anti-aging di sini,” ujar Natasha.
Ada beragam jenis perawatan yang ditawarkan di Vinski Tower di antaranya ada stem cell, bedah plastik, kebotakan, Alzheimer, hingga yang terbaru ada fat grafting atau transfer lemak.
