Membaca Karakter Pembeli Barang Preloved di Indonesia

Reporter

Senin, 14 November 2016 21:43 WIB

Petugas menyimpas Tas Birkin Hermes di Beverly Hills, California, 22 September 2014. Acara pelelangan tas istimewa tersebut akan menjadi buruan yang ditunggu-tunggu para pecinta tas Hermes dari seluruh dunia. Pelelalangan akan digelar pada pada 23 Agustus 2014. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Jual beli barang mewah secondhand alias preloved, seperti tas, sepatu, dan aksesori, kian marak. Menurut Lia Kurtz, pendiri toko barang preloved mewah Sparkling Society, dibanding harga baru, harga barang second lebih terjangkau. "Tentu harganya berbeda," katanya ketika ditemui di Kuningan City, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Oktober 2016.

Anda Bukan Cinta Utamanya


Lia biasa menerima titipan tas, sepatu, dan aksesori second mewah untuk dijual di Sparkling Society. Soal harga jual barang titipan tersebut, dia mengaku tak memberi patokan. Namun Lia ikut memberikan pertimbangan kepada pemilik soal kira-kira harga yang sesuai untuk barang preloved yang kondisinya masih bagus. "Saya memberikan masukan," ucapnya.

Sparkling Society, menurut dia, hanya menerima barang yang kondisinya masih 90 persen. Meski barang yang akan dijual kondisinya masih bagus, Lia menyarankan pemilik tak melepaskan barangnya dengan harga yang tak jauh berbeda dengan harga baru. Musababnya, ia juga mesti mempertimbangkan sisi psikologis konsumen.

Pembeli akan berpikir ulang jika harga yang ditawarkan masih tergolong mahal. "Misalnya, kalau barang baru harganya Rp 10 juta dan pemilik ingin menjual barang bekasnya Rp 8 juta, konsumen mending membeli yang baru," ujarnya.

Karakter pembeli di Indonesia, tutur dia, tak masalah mengeluarkan kocek Rp 1-2 juta lagi untuk mendapatkan barang baru dibanding barang second. Jadi, kalau harga barunya sekitar Rp 10 juta, dengan kondisi yang masih 90 persen, harga second-nya bisa berkurang hampir 40 persennya. "Kalau seperti ini, paling banyak bisanya Rp 6 juta," katanya.

Tapi tentu itu sebatas saran. Pemilik bisa meminta harga yang lebih tinggi. Namun risikonya ditanggung pemilik yang menitipkan barang tersebut. "Barangnya bisa enggak laku."

NUR ALFIYAH

Artikel terkait:
Miss Jinjing: Kalau Bisa Second, Ngapain Beli Baru
Jepang, Negara Pilihan Miss Jinjing Belanja Barang Preloved
Berapa Harga yang Pantas untuk Sebuah Tas Mewah Preloved?




Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: YouTube Perkuat Fitur Layanan Belanja, HyperOS Terpasang di Redmi Note 13, Fakta Gunung Ruang

Topik tentang YouTube mengembangkan fitur belanja baru yang bersaing dengan TikTok Shop menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

13 hari lalu

Pemicu Orang Kebelet BAB saat Sedang Belanja

Jangan malu dan sungkan bila tiba-tiba kebelet BAB ketika sedang belanja. Pakar menjelaskan fenomena tersebut.

Baca Selengkapnya

Belanja Pemerintah Sentuh Rp 470 T, Didorong Pemilu

39 hari lalu

Belanja Pemerintah Sentuh Rp 470 T, Didorong Pemilu

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikanbelanja pemerintah telah terealisasiRp 470,3 triliun hingga pertengahan Maret ini.

Baca Selengkapnya

Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

44 hari lalu

Sahur Jadi Waktu Check-Out Favorit Konsumen Lazada

Senior Vice President Campaigns, Traffic, and Onsite Marketing Lazada Indonesia Amelia Tediarjo, mengatakan aktivitas transaksi banyak saat sahur.

Baca Selengkapnya

Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

52 hari lalu

Pusat Grosir Solo Siapkan Konsep Baru Jadi Kawasan One Stop Shopping, Pedagang Bakal Difasilitasi Aplikasi CRM

Manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) sedang mempersiapkan konsep baru wisata belanja di Kota Solo yang akan diterapkan mulai tahun 2026.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Menuai Kritik, Apa Kata Para Ekonom?

54 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Menuai Kritik, Apa Kata Para Ekonom?

Program makan siang gratis dinilai para ekonom akan menggerus dana pendidikan dan membebani APBN.

Baca Selengkapnya

Destinasi Favorit Anya Geraldine di Singapura dari Wisata Kuliner hingga Belanja

58 hari lalu

Destinasi Favorit Anya Geraldine di Singapura dari Wisata Kuliner hingga Belanja

Anya Geraldine menceritakan pengalaman mengeksplorasi Singapura

Baca Selengkapnya

Realisasi Belanja Bansos Capai Rp 12,45 T per Januari 2024, Naik 220 Persen

59 hari lalu

Realisasi Belanja Bansos Capai Rp 12,45 T per Januari 2024, Naik 220 Persen

Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja bansos mencapai Rp 12,45 triliun per 31 Januari 2024 atau naik 220,87 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

10 Tips Menawar Saat Berbelanja di Pasar Bagi Turis Asing

15 Februari 2024

10 Tips Menawar Saat Berbelanja di Pasar Bagi Turis Asing

Belanja di pasar menjadi tujuan menarik bagi para turis asing. Berikut terdapat tips menawar saat berbelanja di pasar bagi turis asing.

Baca Selengkapnya

Bertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern

4 Februari 2024

Bertaburan Brand, Sudut Utara Kota Yogyakarta Ini Tumbuh Jadi Pusat Fashion Modern

Jika Malioboro punya Pasar Beringharjo untuk belanja batik, kawasan utara Kota Yogyakarta ini punya Jalan C. Simanjuntak ini untuk fashion modern.

Baca Selengkapnya