Sulit Punya Keturunan, Apakah Anda Sedang Stres?

Reporter

Senin, 14 November 2016 17:49 WIB

Ilustrasi Morning Sickness atau ibu hamil. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ginekolog Noerpramana mengatakan stres bisa membuat pasangan yang mengalami infertilitas lebih sulit memiliki keturunan. "Infertilitas berbeda dengan kemandulan. Infertilitas itu adalah kekurangmampuan pasangan dalam menghasilkan keturunan, sementara kemandulan itu sterilitas," kata dia di Semarang, Sabtu, 12 November 2016, pada "parenting class" yang digelar RSIA Kusuma Pradja Semarang, Jawa Tengah.

Private Barber


Dokter yang berpengalaman menangani program bayi tabung itu menjelaskan, stres bukan hanya soal psikis, namun bisa juga fisik, seperti tenaga terforsir dan kelelahan. "Orang yang sudah lama ingin punya anak tetapi tak kunjung berhasil, kemudian stres. Justru dengan stres akan membuat keinginannya memiliki anak menjadi semakin sulit," katanya.

Pasangan dikatakan infertil apabila setelah satu tahun atau 12 bulan menikah dengan melakukan hubungan seksual dalam frekuensi yang wajar, namun belum ada kehamilan. "Malah ada yang baru menikah tiga bulan belum hamil-hamil juga sudah bingung dan datang ke saya. Ya, memang ada sebagian pasangan yang ingin langsung punya anak dan ada yang menunda," katanya.

Namun, kata dia, pasangan yang ingin menunda punya anak sebaiknya menggunakan cara-cara yang alami, seperti senggama terputus untuk meminimalisasi dampak yang malah menyulitkannya saat ingin memiliki anak.

Secara umum, kata Pembina Yayasan Warendra Kusumapradja yang menaungi RSIA Kusuma Pradja Semarang itu, ada lima penyebab infertilitas, yakni usia, frekuensi hubungan seksual, lingkungan, gizi, dan stres. "Usia paling bagus sekitar 30 tahunan. Kalau sudah di atas 35 tahun, ya, fertilitasnya turun. Frekuensi hubungan seksual, idealnya seminggu dua kali. Jangan terlalu sering, jarang juga jangan," kata dia.

Kualitas sperma terbaik terbentuk dalam rentang waktu 3-4 hari. Jika kurang dari itu, jelas akan kurang kualitasnya, sementara jika lebih dari itu banyak sperma yang mati. "Lingkungan juga pengaruh, termasuk pemenuhan gizi dan nutrisi secara seimbang. Orang yang sering mengkonsumsi junkfood bisa berpengaruh ke fertilitas, demikian juga rokok dan alkohol," kata Noerpramana.

Untuk penyebab khusus infertilitas, lanjut dia, disesuaikan gender, misalnya laki-laki karena kelainan anatomi dan gangguan spermatogenesis, sementara perempuan karena faktor vagina, rahim, hingga ovarium. "Penanganan infertilitas tergantung dari penyebabnya sehingga dibutuhkan pemeriksaan. Yang penting, jaga kesehatan dan kebugaran tubuh, makan makanan bergizi, hindari rokok dan alkohol," ucapnya.

BISNIS

Berita lainnya:
Tip Memotret Saat Wisata Bersama Anak
Private Barber, Profesi Kekinian yang Menjanjikan
Jadi Sampul Vogue, Michelle Obama Buka Rahasia

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

5 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

6 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

9 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

16 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

17 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

25 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

28 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

29 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

29 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

30 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya