TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pendapat bahwa minuman berenergi kurang baik untuk kesehatan. Minuman berenergi bisa menimbulkan efek yang sama seperti kokain, dan kini penelitian terbaru menunjukkan bahwa minuman berenergi bisa merusak hati.
Penelitian yang dilakukan melibatkan seorang pekerja konstruksi berusia 50 tahun yang mengkonsumsi 4-5 minuman berenergi setiap hari selama tiga minggu. Akibatnya, ia terkena hepatitis akut dan mengalami mual, nyeri pada perut, dan muntah.
Mata dan kulitnya pun berubah menjadi kuning dan ia didiagnosis menderita infeksi hati akut. Segera setelah berhenti mengkonsumsi minuman berenergi, gejala tersebut pun hilang, seperti dilansir laman Woman's Day.
Sebelumnya, pada 2011, seorang wanita berusia 22 tahun didiagnosis menderita hepatitis akut akibat mengkonsumsi 10 kaleng minuman berenergi dalam sehari selama dua minggu.
Menurut para dokter, kedua kasus tersebut terjadi akibat kandungan niacin atau vitamin B3 yang tinggi pada minuman berenergi. Kandungan niacin itulah yang menyebabkan kerusakan hati, bukan kafein atau zat lain.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
2 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.