Taiyaki Patisserie, Kuliner tradisional Jepang berbentuk ikan. TEMPO/ Nita Dian
TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja di Jepang dan kembali ke Indonesia, Priyo Hartomo membawa misi untuk memperbaiki kuliner Indonesia. Langkah yang dilakukan dengan mengenalkan masyarakat Indonesia dengan kue asal Jepang bernama Taiyaki melalui gerainya yang bernama Fujisan Taiyaki.
"Saya ingin memperbaiki pola makan masyarakat Indonesia untuk memperbaiki tingkat harapan hidup mereka dengan mengkonsumsi makanan bebas minyak dan pengawet. Selain itu, saya ingin mengenalkan cara orang Jepang dalam menyajikan makanan," jelasnya dalam pembukaan Japan Food Festival 2016 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.
Kue berbentuk ikan ini menurutnya jika disandingkan dengan kuliner Indonesia, rasanya mirip dengan martabak. Hanya saja biasanya kue ini berisi kacang merah serta tidak menggunakan minyak dan bahan pengawet. Selain itu, adonan taiyaki terbuat dari campuran tepung tapioka, tepung aci, tepung terigu, dan gula merah dari Jepang.
Asal usul kue ini berdasarkan penjelasan Priyo,"Dulu kacang merah itu mahal, makanya dimakan dengan taiyaki ini. Tai berarti ikan dan yaki berarti bakar. Biasanya kue ini diberikan untuk mengucapkan selamat atau acara kelulusan. Orang yang dikasih pun biasanya senang."
Priyo menambahkan taiyaki yang dijualnya ini tidak mengandung telur dan susu sehingga cocok dikonsumsi bagi mereka alergi. "Kue ini juga tidak mengandung babi maupun alkohol sehingga aman dikonsumsi orang Indonesia."
Fujisan taiyaki menyediakan tiga pilihan rasa taiyaki, yaitu kacang merah, teh hijau (matcha), dan keju. Bagi Anda penggemar matcha, taiyaki rasa ini memiliki cita rasa yang alami, sedangkan Anda yang baru pertama kali mencoba matcha sebaiknya mencoba dulu sedikit potongan taiyaki ini karena rasa teh hijau yang sedikit pahit terkadang tidak cocok di lidah sebagian orang.
Hal unik lainnya adalah setiap pembelian tiga taiyaki, maka akan mendapatkan koin 5 yen. Gerai Fujisan Taiyaki kini telah dibuka di stasiun Gambir.
