Mohamed Abdulrahman Abdulrab, asal Yaman kelahiran Hungaria berbicara pada ibu yang baru melahirkan yang menggendong bayinya di rumah sakit di Gyula, Hungaria, 23 Maret 2016. Mohamed Abdulrahman Abdulrab terpilih menjadi "doctor of the year" yang dipilih melalui voting. REUTERS/Laszlo Balogh
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika cuaca tidak menentu, hujan deras diselingi panas, tak jarang anak-anak pulang sekolah dalam keadaan flu. Bukan hanya anak-anak yang lebih tua saja yang bisa terserang flu, tapi juga bayi.
Influenza atau flu disebabkan virus, bisa parah dan bisa ringan. Ada flu yang disebabkan musim, dan ada juga karena terinfeksi dari hewan, seperti flu burung.
Flu bisa menjadi penyakit yang sangat serius pada bayi atau anak-anak yang masih sangat muda lain, terutama bayi yang lahir prematur atau yang memiliki kekebalan tubuh rendah. Deteksi awal dan perawatan yang tepat bisa mencegah flu berubah menjadi komplikasi yang lebih serius.
Bawalah bayi ke dokter bila menemukan gejala-gejala berikut, seperti dilansir Very Well.
*Panas tinggi di atas 39 derajat Celsius *Batuk *Muntah *Diare *Hidung berair *Cengeng *Terlihat lebih sering mengantuk *Tidak nafsu makan
Untuk melindungi bayi dari flu, kita harus melindungi seluruh keluarga dari penyakit ini. Vaksin flu tak bias diberikan pada bayi berumur di bawah enam bulan. Biasanya bayi tertular flu dari anggota keluarga lain atau dari pengasuhnya.
Bila ada anggota keluarga yang terkena flu, salah satu cara untuk melindungi bayi adalah dengan selalu menjaga kebersihan tangan ketika menyentuhnya.
Jika usia bayi sudah lebih dari enam bulan, cara pencegahan terbaik adalah dengan memberinya vaksin flu. Pada anak-anak, vaksin flu yang pertama diberikan dua kali dengan selang waktu satu bulan.