TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan anak berjalan dianggap sebagai momen paling istimewa, karena saat itu bayi mulai terlepas dari pangkuan dan gendongan orang lain. Kemampuan ini menuntut dua keterampilan utama. Pertama, menjaga keseimbangan badan pada satu kaki saat kaki lain melangkah. Kedua, memindahkan berat badan dari satu kaki ke kaki lain tanpa terjatuh.
Kemampuan berjalan biasa didapat bayi pada usia 12-15 bulan. Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog perkembangan anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, berenang diyakini mampu mempercepat tercapainya langkah pertama si kecil. Di air, tentu saja dengan dipegang orang tua, bayi bebas bergerak ke segala arah dan menstimulasi perkembangan saraf motoriknya.
Cara lain, bisa dengan menggunakan mainan. Dari mainan yang mengajak bayi berusia 3 bulanan menendang-nendang saat berbaring, berfungsi untuk memperkukuh kakinya saat menapak nanti,sampai semacam gerobak sorong yang membantu bayi berdiri dan berjalan swadaya. "Dunia anak adalah dunia bermain. Jadi, pembelajaran terbaik adalah lewat mainan," ujar Vera.
Kalau lewat 15 bulan belum berjalan juga, tetaplah tenang. Bayi bukanlah mesin yang serba terukur. Ada rentang toleransi sampai umur 18 bulan. "Kalau sampai umur itu belum bisa juga, bawalah ke dokter atau psikolog anak," kata Vera. Keterlambatan penguasaan satu kemampuan, dia melanjutkan, bisa berdampak rentet terhadap kemampuan lain.
