TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, biasanya seorang desainer menciptakan tren fashion dari koleksinya. Tren ini berdasarkan apa yang sedang digemari saat ini atau era-era sebelumnya.
Ada juga desainer yang mengambil inspirasi dari era klasik, vintage, dan retro tahun 1970-an. Selain itu, mereka dapat menggabungkan dengan unsur kain tradisional, seperti songket dan batik. Berbagai inspirasi tersebut tentu saja disesuaikan dengan ciri khas rancangan setiap desainer.
Seperti desainer Barli Asmara yang akan mengambil inspirasi era 1970-an dengan gaya bohemian chic untuk koleksinya tahun depan. "Aku ingin bikin outfit yang ada bordirnya, bahan kulit, rumbai-rumbai, seperti celana 7/8, kaftan, palazzo," ujar desainer yang baru meluncurkan buku Lima Belas Warsa Barli Asmara, di Antara Gemerlap Ornamentasi itu.
Potongan-potongan koleksinya tahun depan lebih simpel, dapat dipakai untuk pesta atau untuk pakaian sehari-hari. Tidak hanya pakaian daily use, Barli juga akan mengeluarkan koleksi busana muslim.
Sedangkan untuk pemilihan warna, menurut Barli, tidak ada warna tertentu yang menjadi penanda tren mode. "Dari tahun ke tahun, warna yang tren biasanya serupa, misalnya warna mahal, seperti nude, emas, hitam, putih, atau warna favorit untuk busana sehari-hari, seperti warna pastel," tuturnya.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
36 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.