Main Ponsel pada Malam Hari Merusak Pola Tidur Anak

Reporter

Senin, 31 Oktober 2016 17:09 WIB

Ilustrasi ponsel pintar dan aplikasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan ponsel dikatakan dapat merusak pola tidur remaja. Kalangan remaja yang bergantung pada ponsel cenderung memiliki masalah tidur, seperti kurang tidur, sering terbangun pada malam hari, dan cenderung sering mengantuk di siang hari

Para peneliti dari University of Montreal menemukan, saat ini, lebih banyak remaja berbicara di telepon, mengirim pesan pendek, dan trawled media sosial sebelum tidur. Riset itu menunjukkan menggunakan ponsel dalam dua jam sehari sebelum tidur bisa merusak kebutuhan tidur selama delapan jam sehari.

Sayangnya, kebanyakan remaja justru menggunakan ponsel menjelang tidur. Jadi hal itu menyebabkan masalah kesehatan pada mereka, ujar Jennifer O'Loughlin, seorang penulis dalam jurnal Sleep Health dan peneliti di University of Montreal.

Untuk mengeksplorasi hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk menggunakan gadget dan jumlah tidur remaja, tim peneliti menganalisis data studi siswa sekolah menengah atas yang berbasis di Montreal

Kuesioner disebar kepada 1.200 siswa usia 14-16 tahun antara 2008 dan 2009. Mereka harus melaporkan seberapa sering menggunakan elektronik, termasuk menonton televisi, serta seberapa sering melakukan kegiatan lain, seperti membaca, melakukan pekerjaan rumah, atau berbicara di telepon.

Para remaja ini juga harus menjawab pertanyaan tentang kapan biasanya pergi tidur serta bangun pada hari sekolah dan akhir pekan. Para peneliti menemukan anak-anak yang menggunakan komputer dan video game selama lebih dari dua jam per hari tidurnya 17-11 menit lebih sedikit.

Satu dari tiga remaja menggunakan komputer selama lebih dari dua jam per hari, dan mereka dua kali lebih mungkin mengalami kurang tidur. Remaja yang berbicara di telepon selama sedikitnya dua jam setiap hari juga mengalami kekurangan kebutuhan tidur yang ideal.

Sementara itu, remaja yang terlibat dalam kegiatan yang tidak melibatkan layar, seperti membaca, tidak kekurangan waktu tidur. "Anak-anak perlu tidur untuk tumbuh," ujar Christina Calamaro, direktur penelitian yang mempelajari soal remaja dan kurang tidur di Nemours Alfred Hospital I. duPont for Children di Wilmington, Delaware.

Calamaro menambahkan, kehilangan tidur meningkatkan risiko anak-anak muda mengalami depresi, masalah dengan pemikiran dan perhatian, serta masalah berat badan. Dia menyarankan orang tua menerapkan model perilaku tidur yang sehat dan tidak menggunakan elektronik di kamar tidur.

BISNIS

Berita lainnya:
Hitam-Putih Koleksi Spring/Summer 2017 Patrick Owen
10 Saran buat Pengantin yang Belum Berumur Setahun
Memaknai Laut dan Hutan pada BusanaMuslim di JFW 2017




Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat

Baca Selengkapnya