Awas, Gejala Jantung Koroner Mirip dengan Flu  

Reporter

Sabtu, 29 Oktober 2016 15:29 WIB

Ilustrasi wanita sakit jantung atau sakit memegang bagian dada. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak kurang dari 17,5 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat jantung koroner. Karenanya penyakit ini dikenal dan dijuluki sebagai pembunuh nomor satu di dunia.

Pada dasarnya jantung koroner terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner yang berfungsi mendistribusikan darah dan oksigen ke otot jantung. Penyempitan ini terjadi karena penumpukan lemak di dinding pembuluh darah yang berlangsung bertahap. Penderita penyakit ini biasanya mengeluhkan nyeri di bagian bawah tulang dada sebelah kiri yang disertai keringat mengucur.

Meskipun sangat berbahaya, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah sejak awal. Bahkan jika sudah didiagnosis menderita penyakit jantung koroner, perkembangan teknologi kesehatan saat ini sudah bisa melakukan intervensi untuk menyembuhkan penyakit ini.

Ario Soeryo Kuncoro, dokter spesialis jantung sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal I Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), menjelaskan saat ini metode yang diakui di seluruh dunia adalah pemasangan ring dan operasi bypass. Kedua tindakan tersebut bertujuan untuk membebaskan koroner dari sumbatan.

Kendati sudah lama dikenal sebagai penyakit pembunuh, kesadaran masyarakat terhadap jantung koroner masih rendah. Dokter spesialis jantung Rumah Sakit Siloam, Antono Sutandar, mengatakan sebagian besar penderita jantung koroner sudah terlambat saat mendatangi dokter. Bahkan ada juga penderita penyakit ini yang akan menjalani operasi bypass jantung tidak mengetahui penyakitnya tersebut.

“Ada beberapa faktor risiko yang mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner, antara lain merokok, obesitas, stres, diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi, infeksi ginjal dan gangguan kelainan darah,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Faktor gaya hidup juga sangat mempengaruhi penyakit ini. Salah satu kebiasaan buruk yang bisa memicu penyakit ini adalah langsung tidur setelah makan. Antonio menyarankan untuk rutin memakan sayuran dan selalu berolahraga.

Antono melanjutkan, 30 persen penderita penyakit jantung koroner mengalami gejala mirip flu. Akibatnya, banyak penderita yang mengabaikan gejala tersebut sehingga berujung pada kematian. Sebagian besar pasien jantung koroner juga tidak ditangani seperti penanganan flu biasa. Padahal penanganan yang salah pada serangan jantung koroner bisa menyebabkan kematian mendadak.

Menurut dia, serangan jantung sebenarnya bisa diketahui dengan ciri yang khas. Pada 30-40 persen pasien perempuan mengeluhkan rasa tertekan di area dada tengah. Sedangkan pada laki-laki hanya 20 persen yang merasakannya.

Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti keberadaan penyakit ini adalah dengan melakukan general check-up. Apalagi bagi mereka yang memilik potensi besar terkena penyakit ini akibat faktor gaya hidup, seperti diabetes, perokok, hipertensi, kolesterol tinggi, perempuan menopouse, dan memiliki riwayat jantung dalam keluarga.

BISNIS

Berita lainnya:
Demi Belahan Dada, Khloe Kardashian Ingin Implan Payudara
Memahami Lebih Dalam Soal Kanker Leher Rahim
Berendam Sehat ala January Jones

Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

19 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat

Baca Selengkapnya