TEMPO.CO, Jakarta - Bukan rahasia lagi bila memiliki banyak teman yang sama bisa berdampak bagus buat pasangan kekasih atau suami-istri. Misalnya, jika pasangan memiliki berprofesi yang sama atau kuliah di jurusan dan universitas yang sama, mereka akan memiliki lingkaran pertemanan yang sama.
Tapi bagaimana jika lingkaran sosial pasangan itu berbeda, apakah itu artinya hubungan mereka rapuh dan rentan berpisah? Jangan khawatir, sebuah tim psikolog dari Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada sudah menemukan jawabannya.
Dalam penelitian belum lama ini, para psikolog tersebut mempelajari 250 mahasiswa yang memiliki pasangan dan menyodorkan serangkaian pertanyaan kepada mereka mengenai hubungan asmara dan kebiasaan mereka. Hasil penelitian kemudian dianalisis lagi dan diterbitkan di Journal of Social and Personal Relationships.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menonton televisi, menonton film di bioskop, dan membaca buku bersama bisa meningkatkan kualitas hubungan muda-mudi tersebut. Dengan kata lain, meski memiliki sederet teman yang sama, menikmati waktu hanya berdua juga baik buat hubungan mereka.
Namun kemudian ada pikiran, bukankah mereka jadi jarang bergaul dengan teman-teman karena terlalu banyak menikmati waktu berdua? Untuk mementahkan kemungkinan tersebut, para peneliti mengontrol jumlah pasangan yang sering menghabiskan waktu berdua.
“Kami mendapatkan bahwa punya teman yang sama tak banyak berpengaruh kepada pasangan,” kata peneliti Sarah Gomillion kepada Health. Membaca buku, menonton televisi, dan menikmati waktu berdua justru membuat ikatan lebih kuat dan kepercayaan diri akan hubungan yang berjalan lebih mantap.
Ikatan tersebut semakin erat buat para peserta penelitian yang memiliki sedikit teman yang sama dengan pasangannya. Menurut Gomillion, memiliki lingkaran teman yang sama memang baik buat pasangan kekasih, bahkan bisa melindungi pasangan tersebut dari perpisahan.
Tapi, bila tak ada teman yang sama, pasangan bisa memiliki tokoh fiksi yang sama untuk mempererat ikatan, misalnya tokoh kartun televisi yang sama untuk menggantikan tak adanya kawan yang sama dalam kehidupan nyata.