Hamil di Usia 50 Tahun? Siapa Takut!

Reporter

Editor

Sandra

Selasa, 25 Oktober 2016 16:00 WIB

Janet Jackson (kanan) terlihat berjalan-jalan dengan mengenakan busana bergaya muslimah di London. Penyanyi yang sedang hamil ini mengenakan busana hitam serba longgar yang menutupi kepala dan lehernya. Dailymail.co.uk/Xposurephotos.com

TEMPO.CO, Jakarta - Percaya atau tidak, fenomena hamil di usia 50 tahun kini menjadi tren di Amerika Serikat. Salah satunya dialami oleh penyanyi senior Janet Jackson yang menikah dengan pengusaha asal Qatar, Wissam Al Manna, yang kini tinggal di London, Inggris.

Sebelumnya kita juga dikagetkan dengan tren melahirkan para selebritis di usia 40an. Penyanyi Gwen Stefani yang melahirkan anak ketiganya di usia 44 tahun. Artis senior Susan Sarandon juga melahirkan anak pertamanya pada umur 45 tahun. Aktris Geena Davis pun melahirkan anak kembarnya di usia 48 tahun. Sebetulnya, berbahayakah hamil di usia yang sudah tidak muda lagi?

Ini bukanlah fenomena baru. Pada tahun 2013 di Amerika Serikat, diketahui ada 13 bayi yang dilahirkan oleh ibu yang berusia 50 tahunan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, angka kelahiran bayi dari ibu yang berusia 50-54 tahun meningkat sekitar 165 persen dari tahun 2000 hingga 2013.

Kok bisa para mamah-mamah tua ini hamil? Apakah mereka masih subur? Diketahui bahwa kehamilan di usia senja ini disebabkan karena suksesnya program bayi tabung atau in vitro fertilization yang mereka jalani. Untuk mereka yang telah memasuki masa menopause, biasanya mereka menggunakan sel telur hasil donor dari perempuan muda.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa peraih gelar perempuan tertua yang melahirkan bayi adalah Rajo Devi dari India. Ibu asal India ini melahirkan bayinya di usia 70 tahun.

Lalu mengapa perempuan usia senja ini memutuskan untuk hamil di usia yang tak lagi muda? Bervariasi jawabnya. Ada yang ingin punya anak di pernikahan keduanya, atau perkawinannya sudah lama belum dikaruniai anak.

Apapun alasannya, adalah penting untuk mempertimbangkan resiko bagi ibu dan kehidupan bayi selanjutnya. Karena mommies yang berusia 50an biasanya memiliki resiko penyakit yang cukup tinggi, sebut saja diabetes dan hipertensi. Ini tentu sangat beresiko ketika masa kehamilan dan saat melahirkan. Pun jika terjadi sesuatu pada sang ibu, perlu dipikirkan bagaimana nasib si bayi kelak.

Perlu juga dipikirkan biaya program bayi tabung yang cukup tinggi. Karena ibu-ibu usia senja ini masih akan punya waktu—meski tak banyak—untuk mendampingi anaknya kelak. Belum lagi resiko memiliki bayi dengan kelainan atau down syndrome yang cukup tinggi pada kelahiran bayi dari ibu-ibu dengan usia yang tak muda lagi, tampaknya perlu pemikiran matang sebelum Anda memutuskan untuk hamil di usia senja.

PARENTING | DA CANDRANINGRUM

Baca juga:
Bagaimana Cara Bayi Bertransisi dari ASI ke Susu Formula
Desain Ruang Kerja yang Ideal untuk di Rumah
Warna Hangat dan Ceria Untuk Dapur Anda

Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya