Melya Sutantyo, Berbisnis Kerajinan Tanah Liat dengan Cinta

Reporter

Senin, 24 Oktober 2016 12:54 WIB

Melya dengan patung clay buatannya. tabloidbintang.com

TEMPO.CO, Jakarta - Memberi hadiah untuk orang terdekat tentunya akan lebih berkesan bila Anda memberikan sesuatu yang sifatnya personal dan unik. Hal inilah yang mendorong Melya Leonita Sutantyo untuk mengembangkan bisnis kerajinan tanah liat atau clay miliknya.

Bisnis kerajinan clay menjadi pilihan Melya, karena unik, dibuat dengan cinta dan bersifat personal. "Istimewanya karena clay ini handcrafted with love dan bisa dibuat sesuai keinginan."

Melya mengaku memiliki spesialiasasi membuat clay untuk hadiah wisuda. Namun, wanita berusia 23 tahun ini juga kerap menerima permintaan membuat kerajinan clay untuk acara pernikahan, keperluan koleksi, dan lainnya. Dengan akun Instagram @melya_creation yang dibuat pada tahun 2014, wanita yang kini juga bekerja sebagai karyawan swasta ini, memulai bisnisnya.

Awal kecintaannya membuat kerajinan clay dimulai sejak SMA. "Aku lagi suka banget mencoba segala jenis kerajinan tangan. Eh, pas liat clay, langsung tertarik ingin mencoba." Meskipun cukup menyita waktu karena harus membuat adonan clay sendiri karena dulu clay yang sudah jadi belum banyak tersedia, ia tetap menikmati prosesnya.

Berkat pujian dari teman-teman SMA-nya, Melya melihat adanya peluang bisnis. "Teman-teman di sekolah lihat hasilnya dan bilang lucu banget. Akhirnya, iseng-iseng aku coba jual ke teman-teman SMA."

Walau setelahnya bisnisnya vakum sementara karena ia fokus menghadapi Ujian Nasional dan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, namun ia memutuskan memanfaatkan waktu libur semesternya untuk menghidupkan kembali bisnisnya.

Konsumen kerajinan clay buatan Melya berasal dari seluruh Indonesia, bahkan ada yang dari luar negeri. "Untuk sekarang konsumen lebih banyak berasal dari Jabodetabek, sisanya dari Medan, Padang, Pontianak, Palu, dan beberapa daerah lain. Bahkan aku sudah perdana kirim kerajinan clay ke Singapura juga." Gantungan kunci, hiasan dashboard mobil, paket clay dengan kotak akrilik adalah beberapa kerajinan clay yang dibuat Melya.

Dia mengatakan membutuhkan 2-3 hari untuk menyelesaikan satu pesanan. Karena itu, konsumen yang tertarik diharapkan memesan sejak jauh hari. "Daftar pemesan biasanya sudah menumpuk di awal bulan sehingga konsumen yang mau pesan harus waiting list menunggu dua minggu sampai satu bulan lebih."

Menurutnya, waktu pengerjaan kerajinan clay ini cukup lama karena ia menggunakan air dry clay yang harus dikeringkan dengan angin. Namun, wanita yang tertarik untuk belajar dan mengembangkan bisnisnya untuk membuat replika makanan ini berharap nantinya bisa menggunakan polymer clay (clay yang menggunakan oven untuk proses pengeringannya) selain karena lebih cepat, hasil clay akan lebih detail dan bagus.

Ketika ditanya apa yang mendasari kecintaannya membuat clay, Melya mengatakan, "aku enjoy banget bikin clay karena walaupun prosesnya ribet, detail, dan butuh kesabaran, tapi ketika melihat hasil akhirnya, selalu bisa bikin hati senang dan puas."

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Manfaat Taoge untuk Ibu Hamil
5 Kesalahan Saat Memberi Makan Anak
Koleksi Iwet Ramadhan Buat Penyintas Kanker di JFW 2017

Berita terkait

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

Baca Selengkapnya

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay

Baca Selengkapnya

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.

Baca Selengkapnya

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?

Baca Selengkapnya