Masih Perlukah Anak Kita Diberi Vaksin Flu Semprot?  

Reporter

Editor

Sandra

Jumat, 21 Oktober 2016 18:30 WIB

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, banyak pasien mendapatkan vaksin flu. Vaksin tidak melalui jarum suntik, melainkan lewat metode semprot vaksin flu melalui hidung yang dikenal dengan istilah LAIV (vaksin influenza hidup yang dilemahkan).

Ternyata vaksin yang disemprot melalui hidung tidak bekerja efektif, meskipun berdasarkan hasil penelitian pada 2002-2003 dan 2004-2005 menunjukkan vaksin flu semprot hidung efektif dibanding melalui jarum suntik saat musim flu menyerang anak-anak usia 2-8 tahun. Namun, penelitian beberapa tahun terakhir menjelaskan, vaksin tersebut tidak bekerja efektif. Data pada 2015-2016 menunjukkan, vaksin semprot hanya memberikan 3 persen perlindungan dibandingkan dengan 63 persen suntikan.

Para peneliti tidak mengetahui mengapa vaksin semprot hidung tidak efektif. Biasanya, vaksin dari virus hidup yang dilemahkan cukup efektif karena mereka meningkatkan kekebalan tubuh dan memberikan perlindungan yang lebih baik. Hal ini tentu sangat membingungkan karena penelitian sebelumnya menunjukkan hal tersebut lebih efektif dibanding suntikan.

Dalam kajian ulang penelitian sebelumnya, virus H1N1 menjadi faktor besar dalam penyakit flu. Untuk beberapa alasan, vaksin flu nasal spray tidak efektif terhadap jenis influenza. Selain itu, dalam penelitian, banyak anak yang baru pertama kalinya mendapatkan vaksin flu, karena cara tubuh bereaksi berbeda pada vaksinasi yang kedua, ketiga, atau kesepuluh.

Setelah penelitian vaksin flu nasal spray tidak efektif, dokter anak disarankan tidak memberikannya lagi. Para peneliti di Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terus mengkaji hal itu guna membantu para dokter memberikan perawatan yang lebih baik terhadap pasien, seperti dilansir Harvard Health Publications.

DINA ANDRIANI




Baca juga:
Makanan Sahabat Jantung Sehat Versi Ahli Gizi
Mendeteksi Penyakit dari Feses
Yang Harus Dipilih dan Dihindari Penderita Hipertensi


Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

19 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya