TEMPO.CO, Jakarta - Napas berbau bawang putih bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Apa pun sudah kita lakukan, tapi bau tetap saja mendekam di mulut sepanjang hari.
Para ilmuwan dari Universitas Negeri Ohio di Amerika Serikat punya kiat sendiri untuk mengatasinya. Cobalah mengunyah apel atau selada, dijamin bisa mengusir bau tak sedap itu.
Dalam sebuah penelitian, para peserta diminta mengunyah bawang putih selama 25 detik. Setelah itu, mereka diminta mengkonsumsi air putih, apel, selada, daun mint, dan teh hijau. Ternyata, apel dan selada yang paling efektif mengurangi bau bawang putih dalam waktu 30 menit.
Kepada Men’s Health, peneliti Sheryl Barringer mengungkapkan bahwa bawang putih mengandung allicin. Mengunyah zat ini membuatnya hancur dan memicu keluarnya hawa tak sedap dari bawang putih.
Selain menyelimuti seluruh mulut, zat-zat berbau dari bawang putih yang kita telan meluncur ke aliran darah, kemudian ke paru-paru, dan mengendap di sana. Akibatnya, udara yang dikeluarkan dari organ pernapasan itu pun jadi berbau.
Hal pertama yang ada di benak dan langsung kita lakukan adalah menyikat gigi. Sayangnya, kegiatan ini tak bisa membersihkan partikel yang menempel di gigi sehingga bau mulut pun tidak hilang.
Keadaan akan berbeda bila memakan apel atau selada. Zat-zat yang terkandung pada apel dan selada akan bereaksi dan menetralkan partikel-partikel dari bawang putih.
Tak perlu menunggu lama. Setelah bawang putih mencapai organ pencernaan dan memasuki aliran darah, sebuah proses yang memakan waktu hanya beberapa menit, segera kunyah apel atau selada untuk menghilangkan sisa bau bawang tersebut.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
