TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya bayi baru lahir sering terbangun pada malam hari. Padahal seharusnya tidak demikian. Sejatinya bayi bisa tidur nyenyak sepanjang malam.
“Seperti halnya orang dewasa, bayi pun akan lebih sehat jika bisa tidur malam dengan sempurna,” kata Melanie Yudiana Iskandar, dokter spesialis anak yang praktek di RSU Bunda, Jakarta. “Karena itu, orang tua sebaiknya mengupayakan agar bayi terbiasa tidur malam hari."
Penjelasan Melanie, bayi sering bangun malam hari karena siangnya terlalu banyak tidur. Setiap selesai disusui, tidur. Ketika tiba waktunya menyusu, tidak dibangunkan dengan alasan tidak tega atau biar ibunya bisa istirahat.
“Padahal bayi bisa diperlakukan seperti orang dewasa pada siang hari. Siang hari, ya, harus aktif. Ajak berkomunikasi, jalan-jalan. Untuk bayi yang sudah agak besar, bisa mulai diajak bermain. Jangan tidur melulu,” ujar Melanie. “Bayi yang sedang ASI eksklusif, maka harus komitmen disusui setiap dua jam sekali saat siang hari."
Hal yang sama tidak berlaku malam hari. Bayi yang sedang tidur malam hari, jika bukan karena terbangun sendiri, tidak perlu dibangunkan untuk disusui. Dengan banyak menggunakan waktu siang hari untuk beraktivitas, bayi sudah cukup berkurang energinya untuk aktif malam-malam. Selain itu, bayi jadi belajar untuk bisa membedakan waktu bahwa malam hari untuk istirahat dan siang hari untuk beraktivitas.