Seorang dokter asal Maroko, mengecek kondisi bayi asal Suriah yang lahir dengan operasi cesar di kamp pengungsi Al Zaatari, Mafraq, Yordania, 7 Maret 2016. Menurut UNHCR, semenjak krisis di Suriah sekitar 50-80 bayi lahir setiap minggunya di kamp pengungsian Zaatari. REUTERS/ Muhammad Hamed
TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya wanita sering menderita penggumpalan di pembuluh darah, terutama di bagian kaki, setelah melahirkan secara cesar. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa adanya hubungan operasi cesar dengan risiko peningkatan tromboemboli vena (VTE)—pembekuan darah dalam sirkulasi di pembuluh darah.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal CHEST, menemukan bahwa C-section membawa risiko VTE lebih besar empat kali lipat dibanding persalinan normal. "Kami menemukan bahwa C-section menjadi faktor adanya peningkatan troboemboli vena (VTE)setelah melahirkan dan 3 VTE terjadi dari 1.000 operasi cesar (C-section)," kata Marc Blondon, Managing Director dari Divisi Angiology dan Hemostasis, Geneva University Hospitals, Switzerland.
Wanita hamil lebih rentan terhadap VTE karena berbagai faktor, termasuk stasis vena dan trauma terkait dengan persalinan.
"Masa setelah melahirkan, wanita yang melahirkan dengan cara operasi cesar berisiko menderita pembekuan darah (koagulasi) lebih besar dibandingkan proses persalinan normal (VD)," ujar Blondon. Persalinan cesar membutuhkan waktu pemulihan lebih lama dibanding persalinan normal.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
4 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.