4 Gangguan Psikologis yang Membuatmu Tak Cantik Lagi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 28 September 2016 10:00 WIB

Ilustrasi wanita tidak mau makan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kita semua ingin tampil cantik. Untuk itu, tak hanya penampilan fisik saja yang harus dijaga dan dirawat, tapi juga kondisi psikis. Depresi, gangguan makan, dismorfik tubuh, dan obsesif-kompulsif adalah beberapa masalah psikis yang secara langsung atau tidak, bisa mempengaruhi kecantikan.

Makeup Kilat Kim Kardashian


Semua penyebab itu berdampak pada penampilan setiap orang untuk alasan yang berbeda, tapi efeknya biasanya sama: membuat orang mengabaikan kebutuhan tubuh mereka, dan menghentikan menikmati cara mereka memandang diri sendiri. Berikut ini ulasan masing-masing gangguan psikologis yang bisa mempengaruhi kecantikan:

1. Gangguan makan (eating disorders)
Gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, dan makan secara berlebihan dapat merusak penampilan.

Anoreksia menyebabkan seseorang menghindari makan sehingga tubuhnya tetap kurus. Sementara bulimia memungkinkan seseorang untuk makan apapun yang mereka inginkan selama mereka menemukan cara untuk mengeluarkannya kembali, seperti muntah atau menggunakan obat pencahar. Makan secara berlebihan menyebabkan seseorang makan terus-menerus sepanjang waktu, bahkan saat tidak merasa lapar sekalipun.

Gangguan makan seperti ini akan mempengaruhi kesehatan, terutama gizi tidak seimbang. Akibatnya, orang yang mengalami gangguan makan ini biasanya bertubuh kurus kering, kulit keriput, dan mata cekung.

2. Terobsesi citra tubuh (body dysmorphic disorder)
Orang dengan gangguan dismorfik terus-menerus berpikir tentang citra tubuh mereka. Mereka selalu berpikir diri mereka jelek dan tidak menarik. Jika seseorang memberikan pujian, mereka akan berpikir bahwa orang tersebut hanya mencoba untuk bersikap baik karena merasa kasihan atau orang tersebut telah berbohong.

Akibatnya, mereka rela menempuh sejumlah prosedur operasi plastik demi kebahagiaan dan kesempurnaan. Mereka juga tak ragu mencoba berbagai produk kecantikan yang hasilnya belum teruji secara jelas. Alih-alih menjadi cantik, justru kerusakan yang didapat.

3. Ingin kesempurnaan paripurna (obsessive-compulsive disorder)
Ada banyak jenis gangguan obsesif-kompulsif. Namun, fokus di sini adalah tentang orang-orang yang menjaga kebersihan dan kesempurnaan dirinya secara berlebihan. Maksudnya, pastinya agar selalu tampil cantik, menarik, dan tampil sempurna. Namun, itu malah bisa merusak kecantikan diri.

Anda mungkin pernah mendengar tentang beberapa model yang diabaikan oleh industri fashion karena terlalu sempurna. Sebab, mereka lebih mirip boneka ketimbang manusia. Percayalah, seseorang lebih menarik bila memiliki ekspresi dan emosi yang terpancar dari matanya, ketimbang memiliki bentuk tubuh aduhai tapi sinar matanya hampa.

4. Depresi
Orang yang menderita depresi cenderung mengabaikan penampilan. Mereka tidak menyikat gigi, tidak menyisir rambut, tidak mandi, dan cenderung memakai pakaian yang sama setiap hari.

Nah, kalau sudah begini, bagaimana mau cantik?

YOUQUEEN | LUCIANA

Berita lainnya:
Agar Tak Terpancing Emosi Saat Menghadapi Anak Nakal
Baru Lulus Lalu Frustrasi, Waspadai Sindrom Fresh Garduate
Dianggap Terlalu 'Berdaging', Miss Italia Alami Body Shamming

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

26 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya