TEMPO.CO, Jakarta - Kasus bayi lahir prematur banyak terjadi di belahan dunia mana pun. Normalnya, bayi dilahirkan setelah usia kandungan setidaknya 40 minggu. Namun banyak bayi lahir meski usia kandungan baru 23-28 pekan dan mereka biasanya berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan kelak, seperti asma, cerebral palsy, serta masalah dengan penglihatan, pendengaran, atau pencernaan.
Berbagai faktor bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur, seperti obesitas, kebiasaan merokok dan minum alkohol, serta kurang menjaga kesehatan selama masa kehamilan, juga wanita yang menderita diabetes, tekanan darah tinggi, dan penggumpalan darah.
Berikut ini beberapa faktor penyebab bayi prematur lainnya.
Sejarah
Bila seorang perempuan pernah melahirkan bayi prematur, ada kemungkinan ia akan melahirkan sebelum waktunya lagi pada kemudian hari.
Kelahiran terlalu dekat
Hasil penelitian menunjukkan jarak kelahiran yang terlalu dekat bisa meningkatkan risiko bayi berikutnya lahir prematur. Banyak wanita yang hamil lagi hanya 12 bulan setelah melahirkan mengalami kelahiran prematur pada bayinya. Menurut para ahli, jarak antar-kehamilan minimal 18 bulan.
Bayi tabung
Sebenarnya, belum ada alasan yang jelas kenapa wanita yang hamil lewat proses bayi tabung biasanya melahirkan bayi prematur, meski telah banyak kasus yang terjadi.
Anak kembar
Kelahiran prematur banyak terjadi pada wanita yang mengandung anak kembar dua atau lebih. Lebih dari 50 persen anak kembar dua dan 90 persen kembar tiga lahir sebelum waktunya.
Serviks lebih pendek
Ibu yang pernah menjalani operasi pemotongan serviks akibat kanker atau sel-sel yang tak normal juga berisiko melahirkan bayi prematur.
Depresi
Sebanyak 30-40 persen ibu yang mengalami depresi melahirkan ketika usia kandungan baru 32-36 minggu.
Terlalu kurus
Kebanyakan wanita mengalami kenaikan berat badan cukup signifikan selama kehamilan, meski tak sedikit pula yang berat badannya kurang normal. Ibu yang berat badannya kurang ini pun berisiko melahirkan bayi prematur.
Infeksi
Ada beberapa jenis bakteri yang bisa mempengaruhi kandungan dan menyebabkan kelahiran prematur, seperti bacterial vaginosis macam mycoplasma dan ureaplasma.
Polusi udara
Jangan anggap enteng polusi udara karena hasil penelitian di Amerika Serikat sudah membuktikan bahwa ibu-ibu yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi lebih berisiko melahirkan bayinya sebelum genap 40 minggu.
FOXNEWS | PIPIT
Baca juga:
Pertolongan Pertama pada Keracunan Makanan
Apa Saja Penyebab Munculnya Fobia pada Anak
Jalan Kaki dengan Benar Lebih Efektif ketimbang Lari
Berita terkait
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga
18 Oktober 2022
Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAnak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini
1 Juli 2019
Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSaran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting
2 November 2018
Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaRumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak
8 Mei 2018
Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.
Baca SelengkapnyaTanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi
4 Maret 2018
Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.
Baca SelengkapnyaAlasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur
4 Maret 2018
Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.
Baca SelengkapnyaAnak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter
11 Januari 2018
Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.
Baca SelengkapnyaManfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker
14 Desember 2017
Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.
Baca SelengkapnyaAnak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia
23 November 2017
Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.
Baca SelengkapnyaKecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter
26 September 2017
Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?
Baca Selengkapnya