TEMPO.CO, Jakarta - Bayi Anda mengalami ruam merah, seperti eksim di kulit, atau bengkak dan gatal pada bibir sampai lidah setelah mengkonsumsi susu formula? Bisa jadi, buah hati Anda mengalami alergi terhadap susu formula berbahan baku susu sapi. Gejala itu patut diwaspadai. Sebab, jika tak disikapi secara benar, alergi tersebut bisa menetap sampai akhir masa kanak-kanak.
Kewaspadaan patut diberikan. Sebab, saat ini jumlah bayi yang alergi terhadap susu sapi cenderung meningkat. Menurut Zakiudin Munasir dari Divisi Alergi-Imunologi Departemen Kesehatan Anak FKUI-RSCM, beberapa tahun lalu, jumlah anak yang mengalami alergi susu sapi di Jakarta sekitar 3 persen. "Saat ini, berdasarkan penelitian terakhir, jumlahnya menjadi 4,1 persen. Itu terjadi pada anak-anak berusia 1-2 tahun," kata Zaki dalam temu media soal alergi susu sapi pada anak, di Jakarta.
Alergi susu sapi terjadi karena adanya reaksi menyimpang (tidak normal) terhadap protein susu sapi kasein dan whey yang dimediasi secara imunologis. Bentuk alergi ini termanifestasi dalam bentuk gejala klinis ringan sampai berat, seperti bengkak dan gatal pada bibir sampai lidah, nyeri dan kejang perut, eksim pada kulit, hingga muntah sampai diare berat dengan tinja berdarah. "Gejala ini timbul dengan kisaran waktu setengah hingga dua jam setelah anak minum susu sapi," kata Zaki.
Ia mengingatkan alergi akibat susu sapi dan semua produk turunannya, seperti susu, es krim, keju, dan kue, bisa menetap sampai akhir masa kanak-kanak. Karena itu, Zaki meminta orang tua mewaspadai hal tersebut. Alergi pada anak bisa mengurangi produktivitas. "Anak-anak jadi sering bolos sekolah. Karena itu, harus dicegah sejak dini," kata Zaki.
KORAN TEMPO
Berita lainnya:
Memilih Susu yang Pas untuk Si Kecil
Jenis-jenis Susu Beserta Kelebihan dan Kekurangan
Cara Mudah Atasi Eksim dan Gatal-gatal pada Kulit