Ilustrasi cemilan untuk anak-anak saat mudik/berpergian/jalan-jalan. Shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Proses pembelajaran diambil dari mana pun, tak terkecuali dari hewan. Laine Lipsky, seorang pendidik dan pengajar parenting asal Amerika, membuktikannya. Berdasarkan pengamatan sehari-hari selama bertahun-tahun terhadap sekelompok rusa, ia menemukan tiga pelajaran pola asuh orang tua terhadap anak yang paling mendasar.
“Saya menemukan bahwa mereka sering berbagi teknik parenting. Perilaku dasar yang diperlihatkan secara konsisten bisa membantu mengingatkan kita semua tentang menjadi orang tua sejati,” ujar Lipsky. Berikut ini beberapa prinsip dasar parenting yang ditemukan Lipsky seperti diungkap Aplus.
- Ketika anakmu lapar, beri mereka makan. Ketika anakmu kelelahan, bantu mereka tidur. Anak rusa tidak pernah tantrum. Tahu kenapa? Tidak lain karena kebutuhan dasarnya selalu terpenuhi dari orang tua mereka. Tentu saja, otak rusa dan manusia berbeda, tapi kebutuhan dasar hampir pasti tidak.
Jadi ketika anak menjadi sangat marah (tantrum), bukan tugas mereka untuk belajar bersikap. Orang tualah yang harus memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sangat sederhana bukan?
- Jika kita mendengar suara yang aneh atau mencurigai seseorang yang asing mendekat, berhenti dari segala aktivitas dan fokus. Sepertinya kita semua tahu dan paham ini, tapi berapa banyak yang tanpa sadar memilih mengabaikannya, baik secara sengaja maupun tidak. Misalnya saat kita menenggelamkan diri dalam ponsel sehingga melewatkan hal-hal penting (atau mungkin bahaya) tentang anak kita.
“Manusia sering luput, tapi ibu rusa tidak pernah,” kata Lipsky. “Mereka akan langsung fokus dan menghentikan segala aktivitas ketika merasakan sesuatu yang tidak biasa."
- Tetap berada di dekat anakmu: kadang mengawasi dari jauh, kadang menarik mereka dekat-dekat. Lipsky mengaku agak menyukai ide menjadi orang tua helikopter. Menyenangkan bila bisa selalu mengawasi anak dari jauh, tapi selalu siap sedia. Ibu rusa sering melakukan ini, terutama ketika sedang menyusui atau menidurkan anak-anaknya, mereka selalu tetap dalam keadaan waspada.
Namun, sesekali, mereka membiarkan anak-anaknya berkeliaran bebas juga, walau dalam jarak tertentu. “Saya menyebut ini sebagai keseimbangan dan sesuatu yang bisa disesuaikan sesuai keadaan,” tutur Lipsky.