Pernah Coba Lari Mundur, Bagaimana Rasanya?  

Reporter

Minggu, 18 September 2016 09:16 WIB

Ilustrasi lari mundur. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Lari ke depan, itu sudah biasa. Bagaimana jika Anda mencoba lari ke arah belakang alias lari mundur. Hari ini, Minggu pagi, 18 September 2016, lebih dari 1.150 orang melakukan lari mundur di FX Sudirman, Jakarta dalam acara RetroRun. Mereka mulai lari mundur sejauh 3,5 kilometer dengan rute depan FX Sudirman, masuk ke Gelora Bung Karno, lalu kembali ke FX.‎

"Seru, baru kali ini saya lari mundur," kata peserta lari mundur Ameena Heartland, 30 tahun, kepada Tempo. Sebelum para peserta berlari mundur, panitia RetroRun dari PT Mundipharma Heathcare Indonesia menyediakan pemandu untuk pemanasan.

Ameena mengaku baru bisa berlari mundur dengan lancar setelah melakukan penyesuaian sejauh puluhan meter. Jika ingin serius melakukan lari mundur, menurut dia, butuh konsentrasi karena tak seperti lari biasa. "Saya enggak bisa konsentrasi, karena banyak orang. Takut nabrak," ujarnya setelah beberapa kali bersenggolan dengan peserta lain.

Sebab itu, Ameena yang lari bersama rekannya, Ari Arisiyani, 32 tahun, memilih berlari mundur dengan santai dan sesekali berjalan. Selain itu, di sepanjang rute terdapat tiga booth yang mereka sambangi untuk berswafoto alias selfie. "Catatan waktu kami sekitar 1 jam karena kebanyakan jalannya," katanya sambil tertawa.

Peserta lainnya, Nauval Adzkia, 21 tahun, mengatakan lari mundur ini lebih ringan dan bikin cepat 'panas' dibanding lari biasa. "Tak terlalu banyak kendala. Saya enggak nabrak orang, tapi nabrak pembatas jalan," ujar mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini tertawa. ‎Nauval mengaku terbiasa lari dari jarak 6-20 kilometer.

Country Manager PT Mundipharma Healthcare Indonesia, Mada Shinta Dewi, mengatakan penyelenggaraan RetroRun dilakukan untuk memperingati bulan kanker limfoma yang jatuh setiap bulan September. "Konsep acara ini adalah charity fun run untuk memberikan kontribusi bagi sesama," katanya.

Mada melanjutkan, seluruh kontribusi dari peserta lari mundur sebesar Rp 100-150 ribu per orang langsung disumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia. Bagi penderita kanker, dia mengatakan, lari mundur sejalan dengan tujuan dari metode paliatif yang esensinya supaya penderita belajar berdamai dengan penyakitnya. Sehingga, perlahan mereka tak lagi melihat kanker sebagai penyakit yang menakutkan dan bikin stress.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan metode paliatif lebih menyasar pada aspek psikologi penderita dengan menghadirkan rasa tenang. "Masih banyak masyarakat dan penderita kanker yang belum mengetahui metode ini," katanya.

RINI K‎

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

16 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

17 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

23 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya