Adakah Zat Kimia Berbahaya di Baju Anda?

Reporter

Editor

Sandra

Jumat, 16 September 2016 19:15 WIB

Ilustrasin wanita merapihkan lemari pakaian. rd.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tren fashion bergerak sangat cepat. Anda pun sebisa mungkin mengikutinya meski harus merogoh kocek sangat besar. Perlu Anda ketahui beberapa pakaian mengandung bahan-bahan kimia yang aneh. Bahan kimia ini dapat menembus kulit Anda, dan secara terus-menerus akan terserap.

Apapun yang menempel pada kulit akan masuk ke dalam tubuh Anda. Jika memakai pakaian yang dilapisi bahan kimia beracun, kemungkinan bahan kimia akan menyerap melalui kulit dan tubuh akan memprosesnya.

Sementara itu belum ada bukti yang menghubungkan racun dalam pakaian akan berdampak langsung pada masalah kesehatan. Hasil studi yang ada cukup menggelisahkan, beberapa bahan kimia dalam pakaian dapat menyebabkan kanker pada tikus, juga bagi para pekerja yang bekerja sepanjang hari. Dalam jangka pendek, bahan kimia ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan iritasi.

Misalnya formaldehida, yang sering ditemukan pada item yang mengklaim tidak mudah kusut. Menurut laporan dari National Industrial Chemicals Notification and Assessment Scheme, formaldehida dalam pakaian dapat menimbulkan iritasi mata dan hidung, juga reaksi alergi pada kulit.

Dalam laporan Greenpeace tahun 2012 yang berjudul "Threads Toxic: The Big Mode Stitch-Up," menegaskan bahwa merek besar, seperti Zara, Levi's, Mango, Calvin Klein dan H&M, membuat dan menjual pakaian yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Berikut ini daftar bahan kimia berbahaya yang ada dalam pakaian.


Acrylic

Bahan Acrylic memiliki dimetilformamida di dalamnya, yang menurut Centers for Disease Control and Prevention, setelah berinteraksi langsung dengan kulit dapat menyebabkan kerusakan hati dan efek kesehatan yang merugikan. Efek ini telah menyebabkan orang-orang yang memproduksi kain acrylic harus memakai pakaian pelindung dala proses pembuatannya.

Pewarna Azo

Ini adalah zat warna sintetis yang sangat umum digunakan untuk mewarnai pakaian, kulit dan tekstil. Zat ini juga melepaskan amina, senyawa yang berasal dari amonia, yang meningkatkan risiko kanker kandung kemih di kalangan pekerja pabrik pewarna di Jerman. Sebaliknya cari produk yang dibuat dengan pewarna alami.

Phthalates
Phthalates paling sering digunakan oleh produsen pakaian saat ini. Biasanya ditemukan pada item seperti jas hujan plastik, kulit buatan dan pakaian tahan air. Phthalates adalah pengganggu endokrin dan mempunyai efek yang merugikan reproduksi pada hewan pengerat laki-laki. International Agency for Research on Cancer (IARC) belum menentukan apakah phthalates bersifat karsinogenik bagi manusia.

Nanosilver

Nanosilver digunakan sebagai agen antimikroba untuk menghambat bakteri penyebab bau di pakaian. Penelitian awal dengan tikus laboratorium telah menemukan bahwa nanopartikel perak bisa masuk ke otak dan membunuh sel-sel otak dari waktu ke waktu. Penilaian risiko untuk bayi yang mengunyah pada kain dengan nanosilver mungkin bisa mengakibatkan eksposur berbahaya, tetapi belum diuji secara menyeluruh untuk mengumpulkan apakah itu benar dari semua kasus atau dari eksposur berbahaya.

Apa pun yang mengklaim bahan statis, tahan noda, tahan api, atau bebas kerut.

Biasanya mengandung formalin, bahan kimia perfluorinated (PFC) seperti Teflon, etoksilat nonilfenol (NPEs) dan nonylphenols (NP), atau triclosan, menurut The IFD Council. NPEs dan NP yang diserap melalui kulit dan telah terbukti berhubungan dengan efek reproduksi dan perkembangan pada hewan pengerat, meskipun studi pada manusia tidak dapat disimpulkan. Studi pada pekerja pabrik yang terpapar triclosan menunjukkan bahwa paparan teratur dapat menyebabkan risiko kanker meningkat.

Ada banyak kain lain yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Seperti kain katun, sutra, wol organik, rami, alpaka, angora, unta, kasmir, mohair, rami, rami, dan aluyot. Meski bahan kimia dipastikan juga dapat ditemukan kain-kain tersebut, tapi kandungannya tidak terlalu menonjol.


THE HUFFINGTON POST | NIA PRATIWI

Baca juga:
supaya-bahan-wol-tak-gatal-saat-dipakai
kiat-nyaman-pakai-high-heels
kiat-menjaga-elastisitas-legging

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

3 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

6 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

9 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

16 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

24 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

28 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

33 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

44 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

4 Maret 2024

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya