Manfaat Mengatur Jarak Kelahiran demi Kesejahteraan Keluarga

Reporter

Jumat, 16 September 2016 18:01 WIB

Ilustrasi keluarga/istri-suami-anak di atas kasur. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tua pasti mendambakan segala yang terbaik bagi anak-anaknya. Mereka selalu ingin menjadi keluarga yang sejahtera secara lahir dan batin. Keluarga sejahtera bisa diraih dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengatur jarak kehamilan.

Mengapa mengatur jarak kehamilan penting? Ini karena langkah tersebut memiliki manfaat yang berguna bagi masa depan keluarga. Berikut ini empat diantaranya:

1. Menjaga kesehatan orang tua setelah melahirkan
Setelah melahirkan, kesehatan seorang ibu belum sepenuhnya pulih. Kondisinya masih lemah dan belum sekuat dulu, bahkan hingga beberapa bulan setelah melahirkan.

Begitu pula dengan kesehatan ayah yang kerap terjaga menemani sang ibu. Seorang ibu dianjurkan untuk hamil kembali pada dua tahun kemudian sehingga tidak perlu buru-buru untuk menambah anak.

2, Mengurangi risiko penyakit
Jarak kelahiran yang terlalu dekat juga bisa menimbulkan resiko penyakit bagi para ibu. Mereka bisa kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia pada kehamilan selanjutnya. Sistem kardiovaskular ibu juga dipengaruhi oleh jarak kelahiran. Selain itu, bayi belum tentu mendapat nutrisi optimal jika lahirnya berdekatan.

3. Mendekatkan hubungan orang tua dan anak
Usia anak yang terlalu dekat jaraknya sering membuat orang tua susah membagi perhatian. Belum selesai mengurus si sulung, kita sudah harus sigap mengurus keperluan si bungsu. Akibatnya, anak bisa merasa terasing dari keluarganya. Hubungan antara kedua anak juga bisa memiliki dampak rasa iri dan saling cemburu.

4. Mempersiapkan urusan finansial
Tarif hidup orang Indonesia semakin lama meningkat. Sebagai orang tua, kita tentu ingin anak mendapat fasilitas terbaik. Mengatur jarak kelahiran bisa membuat kita lebih siap dalam mencari serta mengumpulkan urusan finansial untuk keluarga. Ini membuat kita tidak merasa dikejar waktu dan menjadi stress terhadap masa depan anak.

Kita tak perlu khawatir karena jarak kelahiran bisa diantisipasi dengan penggunaan alat kontrasepsi. Pilihlah metode jangka panjang yang praktis dan aman, yaitu IUD atau Implan yang dapat membantu anda mengatur dan merencanakan keluarga. Keduanya juga sama bagusnya untuk jaga jarak kelahiran atau kalau nanti mau stop punya anak.

IUD dipasang di dalam rahim, mampu melindungi hingga 10 tahun. Implan dipasang dibawah kulit lengan bagian atas membuat kitaa terlindungi hingga 3 tahun sehingga lebih leluasa menjalankan rencana kebahagiaan keluarga.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
Mari Menikmati Manfaat Super dari Pisang
Kiat Praktis Mengatasi Jerawat di Punggung
Victoria Beckham Terobsesi Bikin Make-up karena Ibu

Berita terkait

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

3 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

20 Februari 2024

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,

Baca Selengkapnya

Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

20 Oktober 2023

Mitos soal Alat Kontrasepsi yang Jadi Faktor Penghambat Program KB

Pakar menyebut berbagai mitos seputar penggunaan obat dan alat kontrasepsi masih jadi tantangan cakupan pelayanan program KB.

Baca Selengkapnya

Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

23 Agustus 2023

Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

Otoritas KB Kota Xian di Cina minggu ini mengirim pesan "cinta yang manis" dalam sebuah langkah baru untuk mendorong angka kelahiran yang lesu.

Baca Selengkapnya

Penduduk RI Tumbuh Melambat, Bappenas Berharap Penyusunan Kebijakan Keluarga Berencana Era Baru

16 Mei 2023

Penduduk RI Tumbuh Melambat, Bappenas Berharap Penyusunan Kebijakan Keluarga Berencana Era Baru

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa meluncurkan proyeksi pertumbuhan penduduk RI periode 2020-2050.

Baca Selengkapnya

China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

15 Mei 2023

China Luncurkan Proyek untuk Bangun Budaya Nikah dan Punya Anak 'Era-Baru'

China pernah menerapkan kebijakan satu anak yang kaku dari 1980 hingga 2015, tetapi kini khawatir dengan penurunan jumlah penduduk.

Baca Selengkapnya

Tren Muslim di India Memiliki Keluarga Kecil Meningkat

12 April 2023

Tren Muslim di India Memiliki Keluarga Kecil Meningkat

Warga Muslim di India lebih banyak yang memilih memiliki keluarga kecil dengan program Keluarga Berencana saat populasi negara itu mengalahkan China

Baca Selengkapnya

dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno dan Bung Hatta Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

5 November 2022

dr Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno dan Bung Hatta Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Jokowi akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada 5 tokoh, salah satunya dr Soeharto, dokter pribadi Bung Karno dan Bung Hatta.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Penggunaan Alat Kontrasepsi Perlu Terus Dilakukan

26 September 2022

Sosialisasi Penggunaan Alat Kontrasepsi Perlu Terus Dilakukan

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo terus ingatkan pentingnya sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi untuk menekan angka kelahiran yang tidak direncanakan.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Kejar Target Balita Stunting Turun 60 Persen di 12 Provinsi Prioritas

4 Agustus 2022

Ma'ruf Amin Kejar Target Balita Stunting Turun 60 Persen di 12 Provinsi Prioritas

Wapres Ma'ruf Amin ingin penurunan stunting di daerah-daerah ini bisa dipercepat sehingga sehingga target prevalensi 14 persen pada 2024 tercapai.

Baca Selengkapnya