TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas membuat tubuh berkeringat lebih banyak, termasuk kaki. Akibatnya, kaki pun menjadi berbau tidak sedap. Bakteri yang bersarang di kulit, sepatu, atau kaus kaki menyantap keringat dan menghasilkan sejenis asam yang membuat kaki berbau.
Meski proses yang dilakukan bakteri itu alami, tetap saja jumlah bakteri tersebut harus dikurangi, salah satunya dengan menjaga kaki tetap kering. Berikut enam cara untuk meredam bakteri dan mencegah bau kaki.
Untuk Kaki
Rendam dalam air garam Menurut podiatris Al D'Angelantonio, garam memberi kelembaban pada kulit dan mengurangi jumlah bakteri. Masukkan garam secukupnya ke dalam bak berisi air hangat dan rendam kaki selama 20 menit.
Gunakan cuka Bila kita ingin menciptakan lingkungan yang tidak ramah buat bakteri, basahi kaki dengan cuka. Cuka punya efek mengeringkan sehingga bakteri kelaparan. Campurkan cuka dengan air dan rendam kaki selama 30 menit, lakukan sekali dalam seminggu.
Pakai teh Zat asam pada kaki menutup pori-pori sehingga mengurangi jumlah keringat yang keluar, selain bertindak sebagai antibiotik alami dan membunuh bakteri di kaki. Masukkan dua kantong teh hitam ke dalam sepanci air dan didihkan selama 15 menit. Tuang air ke dalam bak dan tambahkan air dingin. Rendam kaki selama 30 menit, lakukan sekali dalam seminggu.
Untuk Sepatu
Pilih kaus kaki yang tepat Bahan seperti nilon bisa menahan keringat di kaki. Katun adalah pilihan yang lebih baik karena bia membuat kaki bernafas. Semprot kaki Apakah sepatu yang biasa kita pakai berbau? Semprotkan disinfektan yang mengandung etanol dan zat-zat sanitasi lain untuk membunuh bakteri. Selain disemportkan ke dalam sepatu, disinfektan juga disemprotkan ke kaus kaki.
Gunakan bedak Tak perlu membeli penyemprot atau deodoran kaki yang mahal. Cukup taburkan bedak atau serbuk jagung pada kaki untuk agar keringat terserap.