TEMPO.CO, Jakarta - Imbauan agar kita ikut menjaga lingkungan hidup tak pernah berhenti dikumandangkan. Namun timbunan sampah yang sulit hancur makin tinggi. Mungkin ada baiknya bila kita turut menjaga kelestarian alam dengan tidak membuang tujuh jenis barang tak terpakai ini sembarangan.
1. Baterai Penggunaan batu beterai berbagai jenis dan tipe bisa mencapai puluhan juta dalam setahun, tapi hanya 20-40 persen yang bisa diolah lagi. Baterai bisa menyebabkan korosi pada tanah dan mengandung zat-zat kkimia berbahaya, seperti merkuri, timah, dan litium, yang bisa mencemari air tanah. Untuk mencegah kerusakan lingkungan, cobalah gunakan baterai yang bisa diisi ulang.
2. Cangkir kertas Warga Amerika Serikat adalah konsumen kopi nomor satu di dunia, dan efeknya adalah timbunan cangkir kertas dan busa polystyrene. Setiap tahun, AS membuang 25 miliar cangkir kertas. Karena itulah sebuah jaringan kedai kopi internasional memberikan diskon buat mereka yang membawa kembali cangkir kertas yang sudah dipakai.
3. Tisu Kertas tisu, terutama yang agak tebal dan biasa digunakan di toilet, juga penyumbang sampah terbesar pada lingkungan. Di Amerika Serikat saja, tisu bekas pakai mencapai 3.000 ton sehari. Untuk mengurangi jumlah tersebut, ada baiknya mengganti tisu dengan lap atau handuk yang bisa dicuci.
4. Kertas dan kantung plastik Leih baik pilihlah kantung dari kertas dbanding plastik karena lebih mudah hancur dan didaur ulang. Namun tetap saja memproses kertas itu butuh banyak air, energi, dan bahan kimia.
5. Gelas plastik Gelas plastik memang praktis dan mudah dibawa, terutama bila hanya digunakan sekali saja. Hanya saja, gelas ini tak bisa didaur ulang.
6. Alat cukur Alat cukur sekali pakai juga sangat praktis, kita tak perlu bersusah payah mengganti pisaunya. Sayangnya, bahan plastik alat tersebut sama dengan barang plastik lain, sulit hancur.
7. Kain Membuang pakaian yang tidak terpakai lagi juga bukan ide yang bagus karena hanya 15 persen dari total sampah kain pakaian yang bisa didaur ulang. Bila masih layak pakai, lebih baik pakaian itu disumbangkan saja.