Reward and Punishment Sudah Kuno, Kini Reward-reward  

Reporter

Kamis, 8 September 2016 13:03 WIB

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengontrol perilaku anak, dikenal istilah reward-punishment. Reward adalah ganjaran yang baik guna mempertahankan perilaku yang diharapkan. Punishment adalah hukuman yang berfungsi menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan.

Reward bisa bermacam-macam, bisa dengan memberi ucapan selamat, perhatian, hadiah berupa barang, belaian, kecupan, dan lain-lain dari orang tua kepada anak. Punishment bisa berupa teguran hingga tindakan apa pun yang dianggap bisa menghilangkan perilaku tidak diinginkan itu. "Ternyata, saat ini teori tersebut tidak lagi relevan,” ujar Anggia Chrisanti, konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria.

“Orang tua dengan permasalahannya sendiri cenderung lupa memberi reward jika ada perilaku baik dan hanya memberi punishment jika ada perilaku buruk. Atau kadar reward dan punishment tidak obyektif. Reward bisa sangat berlebihan, seperti memberikan ponsel untuk anak kecil atau mobil, sepeda motor, dan apa pun yang kadang-kadang akhirnya tidak sesuai dengan apa yang dilakukannya," kata Anggia. "Punishment pun begitu, seperti anak dibentak habis-habisan, dipukuli, dicubit, dan lain-lain. Atau, malah tidak ada reward dan punishment sama sekali."

Kini yang dikenal adalah reward-reward. “Baik atau buruk perilaku anak, tetap diberikan reward,” tutur Anggia.

Seperti apa perbedaannya? Ketika anak berperilaku baik, tentunya reward yang umum. Ketika nakal, tetap diberikan reward melalui belaian, sentuhan, pelukan, dan ciuman. Kemudian tanyakan mengapa berbuat (nakal) ini dan itu.

Dua tahapan tersebut menunjukkan perhatian dan kasih sayang. Sebab, banyak terjadi, anak berulah ini dan itu (pada zaman sekarang) hanya untuk cari perhatian orang tua. Hanya ingin ditanya, hanya ingin ada kesempatan bicara dengan orang tua.

“Pada tahap ini, orang tua bisa sekaligus menemukan pemicu kenakalan anak. Dari yang kecil sampai besar. Dari kebiasaan berbohong, suka marah-marah dan bentak-bentak, gemar membuat perkara dengan temannya, dan lain-lain. Jika pemicu telah diketahui, permasalahan pasti bisa diselesaikan," ucap Anggia.

Ada satu tahap lagi pemberian reward yang lebih terasa “nyata”. “Orang tua bisa mengatakan, 'kalau kamu sudah bisa begini (berperilaku baik), ibu akan kasih hadiah ini',” Anggia memberi contoh.

Intinya, kenakalan anak atau anak nakal tetap menjadi tanggung jawab orang tua karena anak hanya merefleksikan diri dari sesuatu yang dilihatnya sehari-hari. “Tidak ada perilaku anak yang murni kriminalitas (sekalipun terlihat demikian). Yang ada hanyalah anak kurang perhatian, kurang kasih sayang, kurang pengetahuan, kurang pendidikan, dan kurang tepat penanganannya,” ujar Anggia.

TABLOIDBINTANG

Baca juga:
Bahaya Mengejek Anak Perempuan dengan Sebutan Gemuk
Ini Dia Tip Supaya Anak Tak Gentar Saat Ujian
Waspadai Penyebaran Virus Zika Lewat Air Mata

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya