TEMPO.CO, Jakarta - Semua makanan jika dikonsumsi berlebihan tentu tidak baik. Namun ada juga bahan makanan atau campurannya yang diklaim bagus buat kesehatan juga berbalik menjadi makanan yang tidak sehat apabila tidak hati-hati dalam menggunakannya.
Makanan yang menjadi tidak sehat ini bisa terjadi karena bahannya yang kita anggap bagus itu telah dicampur dengan berbagai unsur lain yang merugikan. Misalnya dengan tujuan rasanya yang semula kurang enak menjadi lezat. Apa saja makanan yang dianggap bagus untuk kesehatan namun terkadang berlawanan dengan kenyataannya?
1. Kelapa
Baik minyak kelapa maupun santan bisa membuat makanan menjadi sumber kalori. Secangkir santan kelapa siap pakai mengandung 445 kalori dan 48 gram lemak, atau sudah memnuhi 74 persen kebutuhan harian akan lemak. Jadi kalau perlu takarlah jika Anda gemar menyantap makanan bersantan.
2. Kenari
Roti atau kue akan lebih gurih bila ditaburi irisan kenari. Namun, dalam satu ons kenari terdapat 185 kalori dan 18 gram lemak.
3. Butiran cokelat hitam
Banyak orang mengganti cokelat blok untuk kue dan roti dengan butiran cokelat hitam karena dianggap lebih sehat. Tapi ingat, terlalu banyak cokelat hitam tak baik pula buat kesehatan, apalagi bila sudah dicampur gula.
4. Madu
Sudah terkenal khasiatnya sejak ribuan tahun lalu dan juga dijadikan pemanis alami. Sayangnya sekarang ini banyak madu yang dijual sudah dicampur dengan pemanis buatan. Satu sendok teh madu mengandung 64 kalori dan 74 gram gula.
5. Granola
Granola tradisional terdiri dari gandum, minyak, dan pemanis. Seperempat mangkuk granola tanpa kacang mengandung 100 kalori, 2,5 gram lemak, dan 17 gram karbohidrat.
6. Cuka buah
Cuka yang terbuat dari fermentasi buah memang nikmat bila ditambahkan ke salad dan diklaim banyak manfaatnya. Tapi di sisi lain, banyak kalori yang bakal diserap dari cuka tersebut. Satu mangkuk cuka balsamik mengandung 800 kalori dan 80 gram lemak.
AOL.COM | PIPIT
Berita lainnya:
Digaji Rendah, Saatnya Move on!
Inilah Rahasia 3 Tongseng Legenda
Tren Wajah Polos Ditularkan Kelsie Swygart
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
29 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya