TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai orang yang hidup di negara tropis, kita membutuhkan produk sunscreen atau tabir surya untuk digunakan sehari-hari. Entah tabir surya itu khusus untuk wajah atau seluruh tubuh.
Tapi kebanyakan dari kita masih bingung memilih produk tabir surya. Hal ini karena banyak dan beragamnya produk tabir surya yang ada di pasaran. Mesti membeli yang mana?
Melanie Masriel, Head of Communication PT L'Oreal Indonesia, mengungkap sebuah fakta menarik. Ia menjelaskan secara sederhana, ada dua jenis sinar matahari yang dapat memberikan kerusakan kepada kulit, yaitu sinar UV A dan UV B.
“Huruf A pada UV A artinya aging. Ini adalah jenis sinar yang bisa memberi dampak penuaan dini. Sedangkan huruf B pada UV B artinya burn. Berarti jenis sinar matahari ini hanya sebatas membuat kulit terbakar,” ujar Melanie.
Dampak sinar UV B bisa terjadi bila seseorang dengan sengaja berpanas-panasan, misal di kolam renang atau pantai. Namun, dalam beberapa hari, kulit terbakar bisa sembuh dengan sendirinya. Sedangkan dampak sinar UV A sering kali terjadi tanpa disadari.
“Hal ini karena sifat sinar UV A bisa tetap sampai ke kulit, meski terhalang sesuatu sekalipun, seperti awan, kaca, atau bahkan pakaian yang dikenakan,” ucap Melanie. “Karena itu, tabir surya sebaiknya tidak hanya digunakan saat mau berenang atau liburan di pantai. Setiap hari pun perlu.”
Melanie kemudian menambahkan, pada produk tabir surya UV A, hampir selalu ada tanda + (plus) yang menyertai angka SPF, misal SPF 50+. “Semakin banyak tanda plusnya, perlindungan yang diberikan semakin bagus,” tutur Melanie.