5 Masalah Makan yang Masih Asing di Telinga

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 5 September 2016 16:00 WIB

Ilustrasi wanita bingung pilih makanan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah makan seperti anoreksia dan bulimia mungkin sudah cukup akrab di telinga kita. Banyak orang, terutama perempuan, mengalami masalah ini karena terobsesi tubuh yang superlangsing bak model, dan keliru memahami seperti apa tubuh yang ideal itu.

Sebenarnya, masih banyak persoalan makan yang salah lainnya yang masih asing di kuping kita. Berikut ini lima masalah makan yang juga perlu kita ketahui.

1. Orthorexia nervosa
Ada perbedaan antara peduli pada diet dan diet mengontrol pikiran. Anoreksia dan bulimia berhubungan dengan kuantitas makanan yang kita santap sedangkan ortoreksia lebih condong kepada kualitas makanan.

Menurut sebuah tulisan di Journal of Human Sport & Exercise, ortoreksis adalah mereka yang sangat menghindari makanan yang mengandung pewarna dan penyedap buatan, bahan pengawet, sisa pestisida, makanan hasil modifikasi genetik, lemak tak sehat, dan makanan yang terlalu banyak mengandung gula atau garam.

2. Anorexia athletica
Biasanya terjadi pada atlet. Para penderitanya tidak dipusingkan dengan makanan yang disantap tapi bagaimana caranya membakar kalori sebanyak mungkin dan diiringi dengan latihan fisik secara gila-gilaan. Mereka sangat memperhatikan bentuk tubuh.

3. Diabulimia
Menurut penelitian yang dimuat di jurnal Diabetes Science and Technology, para wanita penderita diabetes 2,4 kali lipat mengalami masalah makan daripada wanita yang tidak menderita diabetes tipe 1. Mereka bukannya membatasi makanan tapi justru membatasi insulin, baik dengan cara mengurangi dosisnya atau bahkan melewatkannya sama sekali.

Dengan demikian, gula dan kalori langsung meluncur ke pembuangan dan keluar lewat air seni dan hasilnya adalah berat badan yang turun dengan cepat. Efek sampingnya tentu saja diabetes yang makin parah atau terserang infeksi, dan bisa menyebabkan koma karena diabetes.

4. Pica
Buat sebagian besar orang, kebiasaan makan ini mungkin aneh. Para penderita pica senang mengkonsumsi material nonmakanan, seperti tanah, cat, atau kertas. Penderitanya kebanyakan anak-anak, terutama berusia 1-6 tahun. Kondisi seperti ini juga banyak dialami para wanita hamil dan mereka yang kekurangan zat besi. Selain bisa menyebabkan kurang gizi, penderita pica juga berisiko keracunan dan kerusakan usus akibat mengkonsumsi material yang tak bisa dicerna.

5. Sindrom makan malam
Sindrom ini bukan seperti yang kita temui pada banyak orang, yakni mencari makanan atau camilan di tengah malam. Sindrom makan malam (NES) ditandai dengan kecenderungan makan berlebihan di malam hari.

Menurut penelitian, penderita NES biasanya hanya mengkonsumsi sepertiga dari total kalori yang mereka butuhkan sebelum pukul 18.00, padahal pada waktu yang sama orang normal mengkonsumsi tiga perempat dari kebutuhan kalori harian. Keadaan justru terbalik pada penderita NES. Mereka mengisi kebutuhan kalori terbanyak justru pada pukul 18.00-06.00. Para peneliti mengaitkan NES dengan depresi.

PREVENTION | PIPIT

Berita lainnya:
Mari Bereskan Lemari Pakaian Ala Blogger Berlin
Tip Rias Wajah Pengantin agar Cantik dan Bikin Pangling
Lupakan Mitos, Tak Ada Alasan Takut Makan Telur

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

26 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya