Alami Gangguan Kesuburan, Bisa Jadi Kelebihan Hormon Lelaki  

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 5 September 2016 13:11 WIB

123rf.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan membutuhkan hormon androgen atau yang biasa disebut hormon laki-laki untuk pertumbuhan sel telur dan pertumbuhan rambut pada tubuh. Namun, jika hormon androgen tersebut berlebih (hiperandrogen), akan menimbulkan berbagai masalah, dari timbulnya jerawat hingga mempengaruhi tingkat kesuburan perempuan.

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Budi Wiweko, sekitar 10 persen perempuan berusia 15-35 tahun yang hiperandrogen mengalami gangguan haid dan gangguan kesuburan.

"Hormon androgen dibutuhkan perempuan, tapi enggak boleh banyak-banyak. Makanya 99 persen hormon androgen diikat protein dan hanya 1 persen yang dibutuhkan serta bebas (tidak diikat protein)," ujarnya.

Pertumbuhan rambut yang berlebih pada area payudara, kemaluan, lengan, paha depan, dan beberapa area lainnya serta rambut yang mengalami kebotakan atau rontok menjadi permasalahan lain yang timbul akibat hiperandrogen pada perempuan. Penyebab dari meningkatnya kadar androgen pada perempuan, dr Budi menjelaskan, adalah faktor kegemukan, sindrom ovarium polikistik (SOPK) dan rasio lingkar pinggang serta pinggul yang lebih dari 0,72.

"Kegemukan pada perempuan bisa meningkatkan androgen karena kegemukan bisa mengganggu kerja hormon insulin. Namun pertambahan berat badan pada ibu hamil tidak akan meningkatkan hormon androgen," kata dr Budi. Justru, ketika hamil, protein pengikat androgen meningkat. Sedangkan untuk SOPK, sekitar 5-10 persen wanita dalam usia reproduktif memiliki keluhan utama haid tidak teratur dan susah hamil.

Untuk mengatasi hiperandrogen, bisa dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi yang mengandung siproteron asetat. Sebab, siproteron asetat bisa menghambat pembentukan hormon androgen aktif dan meningkatkan produksi protein pengikat hormon androgen.

Terakhir, untuk gejala awal, dr Budi mengingatkan timbulnya jerawat yang disertai haid tidak teratur kemungkinan penyebabnya adalah hiperandrogen. "Kalau perempuan berusia 15-16 tahun mengalami siklus haid yang tidak teratur dan timbul jerawat, bisa jadi penyebabnya adalah hiperandrogen," tuturnya.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Tren Fashion yang Awet Sepanjang Masa: Gaya Monokrom
Trik Make up Singkat untuk Mahasiswi
Kendall Jenner Buat Krim Anti-Jerawat, Dermatolog Akui Ampuh

Berita terkait

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

55 hari lalu

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

57 hari lalu

Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.

Baca Selengkapnya

7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

21 Januari 2024

7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

20 Juni 2023

Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

1 Mei 2023

Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

Remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

15 April 2023

Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

Orang tua harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak perempuan tentang masalah kesehatan reproduksi, terutama jika sudah menstruasi.

Baca Selengkapnya

Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

9 Januari 2023

Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

Pemerhati anak mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

3 Desember 2022

CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

CISDI menyampaikan kritik atas dua pasal kesehatan di Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Baca Selengkapnya

Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

25 Agustus 2022

Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

Kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah kehamilan bisa terjadi dengan cepat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

28 Juni 2022

Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

Persiapan untuk berkeluarga perlu dimulai sejak memasuki usia remaja. Salah satu tujuannya menjaga kesehatan reproduksi kelak.

Baca Selengkapnya