Mariana Ibo Pulanda, salah satu perajin batik asal Papua. Tabloidbintang.com
TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini jika membicarakan batik, orang pasti langsung teringat Pulau Jawa. Namun siapa sangka industri batik Nusantara kini berkembang hingga ke tanah Papua.
Adalah Mariana Ibo Pulanda, salah satu perajin batik asal Papua. Wanita yang akrab disapa Mama Ibo ini mulai menjadi perajin batik sejak 1996. Ia membuat usaha batik khas Sentani, Papua. Keterampilan membatik ini dia peroleh setelah mengikuti kursus batik ketika tinggal dengan orang bersuku Jawa pada 1995.
“Saya lihat orang Papua kaya dengan hak-hak intelektual. Tapi kenapa orang lain yang buat? Kita beli dari orang lain dengan harga yang mahal. Kita sendiri semacam tidak punya gairah dan daya untuk bisa menyumbangkan motif-motif. Itu yang mendorong saya. Kalau orang lain bisa, saya juga bisa,” kata wanita 76 tahun ini mengenai apa yang membuat dia tertarik menjadi perajin batik.
Batik menjadi sesuatu yang baru di Papua karena daerah ini memiliki budaya berbeda dalam membatik. “Batik itu bukan budaya kami. Budaya kami itu ukir-ukir di kayu. Batik itu membuat kami orang Papua merasa terpanggil untuk bisa sama dengan saudara-saudara di Indonesia lainnya,” kata Mama Ibo.
Ilmu membatik yang didapat Mariana Ibo Pulanda menginspirasinya untuk melatih generasi muda Papua. “Itu saya ambil anak-anak yang kuliah, tapi orang tuanya tidak mampu. Saya ajarkan mereka membatik. Kalau ada yang masuk dari luar untuk belajar batik, anak-anak itu yang jadi pelatih,” ujar Mama Ibo, yang kini memiliki tujuh pegawai.
Selain mereka, wanita yang berasal dari suku Sentani ini juga mengajarkan batik kepada ibu-ibu bahkan pendatang asing dari Selandia Baru dan Amerika Serikat. Mama Ibo menyambut positif perkembangan industri batik yang semakin maju di Papua serta Indonesia. Menurut dia, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari membatik. “Batik bisa membuat orang lain jadi manusia. Batik juga bisa membuat orang lain merasa sukacita hidup di dunia ini. Sebab, biar kita kerja berat, tapi menghasilkan uang dari batik,” tuturnya.
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
9 hari lalu
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).