TEMPO.CO, Jakarta - Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang bulan menurut masa gestasinya (usia kehamilannya). Adapun patokan cukup bulan adalah 37-41 minggu. Jika lahir pada usia kehamilan 28-32 minggu, bayi dikatakan sangat prematur. Bila kurang dari 28 minggu, dinyatakan prematur ekstrem. Dan seandainya lebih dari 32 minggu tapi kurang dari 37 minggu, bayi dikatakan lahir prematur.
Ahli perinatologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Rinawati Rohsiswatmo, mengatakan umumnya faktor risiko pemicu bayi lahir prematur bisa berasal dari ibu dan janin. Di antaranya, usia, status ekonomi, perokok, status nutrisi, stres, ketuban ibu pecah sebelum waktunya, ibu menderita infeksi atau penyakit seperti jantung, diabetes melitus, kelainan pada rahim atau leher rahim dan terjadinya pre-eklampsia. "Bayi harus segera dikeluarkan karena dianggap membahayakan jiwa si ibu dan bayi itu sendiri," dia menjelaskan.
Adapun kelainan yang menyertai bayi prematur antara lain sindrom gangguan pernapasan. Kelainan sistem pernapasan ini terjadi karena kurang matangnya paru-paru, sehingga jumlah surfactant—cairan pelapis paru-paru—kurang dari normal. Kondisi ini menyebabkan paru-paru tidak dapat berkembang sempurna.
Selain itu, bayi prematur memiliki peluang terjadinya perdarahan otak. Ini biasanya pada minggu pertama kelahiran, terutama pada bayi prematur yang lahir kurang dari 34 minggu. Perdarahan otak ini berisiko bayi prematur tumbuh menjadi anak yang relatif kurang cerdas dibanding anak yang lahir normal.
"Ada juga risiko kelainan jantung, suhu tubuh mudah dingin, lupa bernapas, kelainan usus yang disebabkan oleh imaturitasnya dalam menerima nutrisi, pengosongan lambung terhambat, anemia, kebutaan, dan rentan terserang infeksi," ujar Rinawati.
Berikut ini faktor risiko pemicu bayi lahir prematur.
1. Perokok atau tinggal di lingkungan penuh asap rokok.
2. Nutrisi buruk.
3. Stres dan bekerja berat. Jam kerja terlalu panjang dan banyak berdiri.
4. Ketuban pecah sebelum waktunya.
5. Menderita infeksi pada saluran kemih atau vagina.
6. Ibu menderita penyakit tertentu, seperti jantung, diabetes melitus, dan kelainan pada rahim atau leher rahim.
7. Mengalami pre-eklampsia, yaitu serangan hipertensi yang dipicu kehamilan.
8. Bila si janin ternyata kembar.
9. Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
KORAN TEMPO
Berita lainnya:
Menakar Zat Besi untuk Ibu Hamil
Plus-Minus Bayi Makan Sendiri
Epilepsi Tak Mempengaruhi Kecerdasan Anak
Berita terkait
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan
7 Februari 2024
Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.
Baca SelengkapnyaPola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak
7 Februari 2024
Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.
Baca SelengkapnyaMengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya
23 Januari 2024
Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya
9 Januari 2024
Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.
Baca SelengkapnyaKesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal
10 Desember 2023
Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?
Baca SelengkapnyaMenjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak
28 November 2023
Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.
Baca Selengkapnya4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis
23 November 2023
Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini
Baca SelengkapnyaPsikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya
20 November 2023
Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.
Baca Selengkapnya5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik
27 September 2023
Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.
Baca SelengkapnyaMengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya
30 Agustus 2023
Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.
Baca Selengkapnya