TEMPO.CO, Jakarta - Usai bercinta, tiba-tiba si dia meneteskan air mata. Apa yang ada dalam benak Anda?
Tak perlu buru-buru memberi penilaian negatif padanya. Atau, mencurigainya menyimpan sesuatu yang susah untuk diungkapkan pada Anda atau menyesali apa yang baru saja terjadi.
Menurut terapis psikoseksual asal Amerika Serikat, Denise Knowles, menangis erat kaitannya dengan kondisi emosional seseorang. "Mereka yang menangis setelah mencapai kepuasan seksual umumnya karena aktivitas bercinta itu berakhir dengan rasa kedekatan, kebahagiaan, dan kepuasan lebih," ujarnya.
Denise, yang memiliki 25 tahun pengalaman di bidang terapi psikoseksual menjelaskan bagaimana bahagia dan perasaan lebih baik terkait dengan pelepasan hormon seperti oksitosin dan dopamin. Setelah hubungan badan berakhir, ada penurunan tingkat hormon ini, dan memicu keluarnya air mata.
"Tak ada yang perlu dicemaskan, ini wajar saja," katanya. Bahkan, bisa menjadi semacam pujian bagi Anda.
Hal yang sama diungkapkan Heather Meggers-Wright, seorang terapis bercinta dan profesor psikologi di Birmingham-Southern College. Menurutnya, keluarnya air mata ini bukan sesuatu yang selalu dapat dikontrol. "Orang-orang kadang-kadang menangis saat berhubungan intim yang berkualitas karena pelepasan oksitosin, yang dapat memperbesar emosinya," katanya.
Bagaimana jika justru Anda yang menangis setelah bercinta? Tak perlu malu, kata Meggers-Wright, sebaliknya, biarkan pasangan tahu bahwa air mata Anda adalah tanda bahwa hubungan intim yang baru saja dilakukan sangat luar biasa.
INDAH P | MIRROR
Berita terkait
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya
49 hari lalu
Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.
Baca SelengkapnyaThe Strained Joko Widodo and Megawati Relationship
2 Oktober 2023
The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship
13 Desember 2022
Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.
Baca SelengkapnyaJangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri
7 Agustus 2021
Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut
22 Juli 2021
Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup
6 Maret 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.
Baca Selengkapnya9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang
20 November 2018
Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.
Baca SelengkapnyaRasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir
14 November 2018
Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.
Baca SelengkapnyaDijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya
30 Juni 2018
Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPutus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini
5 Juni 2018
Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.
Baca Selengkapnya