TEMPO.CO, Jakarta - Membersihkan bulu dengan cara mencukur memang efektif, tidak mahal dan menimbulkan rasa sakit seperti waxing. Namun bila dilakukan dengan salah, bercukur bisa menimbulkan rasa gatal, panas, dan merah-merah pada kulit. Bila demikian keadaannya, mungkin ada kesalahan yang kita lakukan dan berikut di antaranya.
1. Jarang mengganti silet Pisau silet yang sudah lama dipakai adalah sarang bakteri dan juga mulai tumpul sehingga sulit untuk mencukur. Kapan waktunya mengganti pisau silet tergantung seberapa sering kita bercukur.
2. Kulit jarang dikelupas Mengelupas kulit wajah dengan scrub baik untuk meluruhkan sel-sel kulit mati sehingga tidak menghalangi jalan pisau cukur dan bisa menyebabkan rasa panas pada kulit dan hasil bercukur tidak licin.
3. Bercukur dengan sabun Bila kita tidak menggunakan busa atau gel khusus, cobalah gantikan dengan pelembab atau kondisoner. Bercukur dengan sabun hanya membuat kulit kering. Bercukur sudah merupakan proses dehidrasi dan ditambah sabunm, hasilnya kulit bisa terluka.
4. Pisau cukur tidak bersih Saat bercukur, krim, bulu, dan sel-sel kulit mati akan menempel di pisau. Bila pisau tidak dicuci dengan benar maka bisa berakibat infeksi pada kulit.
5. Tidak licin Mencukur dengan keras tidak sertamerta membuat hasilnya bersih dan licin. Yang ada justru makin banyak sel kulit mati yang menempel pada pisau dan berpotensi menimbulkan masalah di kulit. Cara bercukur yang benar adalah pisau seperti menggelinding di wajah, bukan seperti menggaruk.
6. Bercukur dalam kondisi kering Kita sering bercukur dengan kulit dalam keadaan kering, tanpa krim, gel, atau sabun. Padahal cara ini berbahaya buat kulit dan bisa meninggalkan bekas merah. Pastikan untuk selalu memberi pelicin pada kulit ketika bercukur.
7. Tidak memberi pelembap Bercukur akan membuat kulit kering dan menyebabkan iritasi. Kita bisa mencegahnya dengan cara memberi pelembap setelah bercukur, saat kulit masih dalam keadaan basah.