Kiat Mengatasi Stres Saat Menopause

Reporter

Selasa, 16 Agustus 2016 12:09 WIB

menopause. srbijanet.rs

TEMPO.CO, Jakarta - Satu ketika, Shinta bercerita tentang ibunya yang tengah memasuki usia paruh baya. Dia berkata akhir-akhir ini ibunya lebih emosional, sering merasa cemas, cepat tersinggung, mudah menangis, gelisah, gugup, dan berubah-ubah suasana hatinya.

Awalnya Shinta mengira itu hanya gejala pre-menstrual syndrome (PMS), yang biasa terjadi pada banyak perempuan. Namun, setelah ibunya bercerita sudah beberapa bulan tidak mengalami menstruasi, baru dia tersadar semua itu adalah gejala-gejala menopause.

Menopause adalah proses alami fisiosiklus berhentinya menstruasi sejalan dengan lanjutnya usia seorang perempuan. Rata-rata perempuan mengalami menopause pada usia antara 40—50 tahun, yang disertai dengan penurunan produksi hormon estrogen secara signifikan.

Adapun, dampak psikologisnya bisa berupa gejala depresi seperti kecemasan berlebihan, paranoia, mudah marah dan tersinggung oleh hal-hal sepele, merasa dirinya adalah beban, sedih berlebihan, tertekan, dan selalu berpikiran negatif hingga sulit tidur.

Nah, dampak psikologis tersebut harus benar-benar dipantau agar perempuan yang memasuki periode menopause tidak kehilangan semangat hidupnya dan berujung pada keinginan untuk mengakhiri hidup atau penyakit fisik seperti kanker, jantung koroner, dan hipertensi.

Psikolog RS Awal Bros Tangerang Cecilia Setiawan mengungkapkan lebih dari 50% perempuan mengidentikkan menopause sebagai proses negatif. Akibat perubahan hormonal, perempuan menopause cenderung mengalami peralihan suasana hati yang drastis.

Ternyata, lanjutnya, gejala depresi saat menopause lebih banyak terjadi pada perempuan yang memiliki daya adaptasi yang rendah terhadap perubahan. Akibatnya, stres berkepanjangan karena sindrom menopause pun tidak bisa dihindari.

Pada beberapa perempuan, menopause juga disertai dengan perubahan pola makan yang ekstrem; entah menjadi terlalu banyak makan atau justru kehilangan nafsu makan. Banyak juga yang dihantui insomia setiap malam, sehingga berujung pada gangguan emosional.

Menurut Cecilia, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala stres saat menopause. Salah satunya adalah melakukan tindakan medis seperti pemberian suntik hormon estrogen untuk terapi meredakan stres.

Cara lainnya adalah memenuhi pikiran dengan bayangan-bayangan positif. Jangan menghantui diri dengan pikiran bahwa proses menopause adalah penghambat perempuan untuk mencapai kebahagiaan.

Anda dapat mengalihkan pikiran negatif dengan bergaul bersama sahabat-sahabat, sharing ide dengan orang-orang terkasih, maupun melakukan perjalanan wisata agar tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.

Satu hal yang tidak kalah penting adalah memperhatikan gaya hidup dan asupan makanan. Hal-hal kecil seperti berkebun, bertamasya, memasak sajian favorit keluarga, yoga, mengikuti kegiatan organisasi, keagamaan, dan bersosial akan membantu meredakan stres menopause.

Sebuah penelitian yang dihelat oleh Physical Fitness Research Institute, Meiji Yasuda Life Foundation of Health and Welfare di Tokyo mengungkapkan bahwa melakukan peregangan (stretching) setidaknya 10 menit/hari bisa meredakan gejala depresi saat menopause.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 40 perempuan paruh baya usia 40—61 tahun. Dua puluh di antara perempuan tersebut ditugaskan untuk melakukan peregangan selama 10 menit per hari sebelum tidur selama tiga pekan. Sisanya ditugaskan untuk diam saja sebelum tidur.

Untuk diketahui, dua pertiga dari partisipan peneiltian tersebut mengaku mengalami gejala depresi menopause. Sebagian besar dari mereka mengaku cenderung tidak aktif secara fisik selama hidupnya. Dari percobaan itu didapatkan hasil bahwa para perempuan yang melakukan peregangan selama 10 menit setiap sebelum tidur membuahkan kemajuan dalam mengatasi gejala depresi dibandingkan mereka yang tidak.

“Perempuan yang kurang gerak cenderung bermasalah dengan kesehatan fisik dan mental, serta mengalami hot flashes. Sebaliknya, gaya hidup aktif terbukti bisa mengurangi dampak hot flashes, meningkatkan mood, dan mencegah risiko penurunan kemampuan kognitif,” jelas Direktur Eksekutif North American Menopause Society JoAnn Pinkerton, dikutip dari Reuters.

Mulai sekarang, lanjutnya, biasakanlah berjalan kaki santai setidaknya 30 menit per hari dan peregangan selama 10 menit untuk meningkatkan kesehatan ragawi, memperbaiki kualitas tidur, serta menanggulangi efek negatif dari sindrom menopause.

BISNIS

Berita lainnya:
Cara Mudah Mengetahui Warna Asli Kulit
Wanita Sering Menghindari Tatapan Pria Idaman, Kenapa ya?
Wanita Terlihat Lebih Tua, Mungkin Ini Penyebabnya

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya