Jangan Sepelekan Pentingnya Bermain Bersama Anak

Reporter

Minggu, 14 Agustus 2016 06:01 WIB

Ilustrasi keluarga bahagia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kapan terakhir kali Anda bermain dengan anak-anak? Bermain di sini artinya Anda benar-benar berinteraksi melalui permainan bersama mereka sembari melupakan kesibukan di kantor ataupun di rumah. Hmm… boleh jadi pertanyaan itu tak mudah dijawab.

Tak bisa dimungkiri, pada zaman yang super-sibuk ini, banyak tantangan yang harus dihadapi orang tua dan anak. "Persaingan demi karier yang menghabiskan waktu, sedangkan anak-anak asyik dengan permainan elektronik," ujar Mayke S. Tedjasaputra, psikolog ahli perkembangan anak dari Universitas Indonesia, yang terkenal dengan terapi permainannya.

Itu sebabnya, Mayke perlu mengingatkan orang tua agar tetap berusaha menjaga keseimbangan perannya. Salah satu taktik yang bisa dilakukan adalah tak menyerah pada keterbatasan waktu. "Bukan kuantitas semata, melainkan juga kualitas. Waktu 15-20 menit pun cukup untuk bermain bersama," katanya.

Untuk menciptakan suasana yang mengasyikkan, Mayke melanjutkan, orang tua dan anak-anak bisa bersama-sama memilih jenis permainan. Tak perlu susah payah mencarinya. Pelajari saja rangkaian buku Cerdas dengan Bermain karya Mayke. "Dalam bermain, ada aspek fisik, kognitif, dan psikososial yang dilatih. Satu kegiatan biasanya mencakup beberapa aspek sekaligus," tutur Mayke.

Misalnya, dari main hujan-hujanan, aspek kognitif bisa diasah dengan pertanyaan: mengapa ada hujan? Aspek fisik bisa dilatih dengan merasakan sentuhan air hujan. Sedangkan aspek psikososial dapat dilihat dari sisi kebiasaan anak-anak lebih senang main hujan-hujanan beramai-ramai. "Orang tua perlu memahami bahwa bermain adalah urusan yang serius buat anak-anak, terutama anak balita. Jadi jangan disepelekan," Mayke menambahkan. Karena pentingnya urusan ini bagi anak, bermain haruslah menyenangkan.

Hanya, orang tua sebaiknya tidak memaksakan jenis permainannya. Kalau anak tidak senang tapi harus melakukan, ini namanya pekerjaan, bukan lagi bermain. Karena itu, biarkan anak yang memilih apa yang diinginkannya.

Dalam bermain, kata Mayke, sejatinya ada bonding atau proses mempererat hubungan orang tua dan anak. "Sambil bermain, orang tua bisa menjalankan fungsinya sebagai pendidik dengan menerapkan prinsip akomodasi dan asimilasi dengan keinginan anak," dia mengungkapkan. Misalnya, tentang apa yang dimainkan, bagaimana aturan main, dan kapan permainan harus dihentikan meski sedang asyik-asyiknya.

Soal perlukah memisahkan permainan anak laki-laki dan perempuan, menurut Mayke, hal itu tidak perlu dilakukan. "Bebaskan saja. Jangan khawatir. Pada saatnya, anak akan memilih yang sesuai dengan jenis kelaminnya. Biasanya antara usia 6 dan 7 tahun." Jadi anak perempuan pun boleh, lho, belajar memanjat pohon!

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Yuk, Ajari Anak Mengelola Uang
Tip Membentengi Anak dari Pengaruh Negatif
Usia 30-an, Segera Konsumsi Makanan Pencegah Keriput





Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya