Mengayun Bayi, Hati-hati Gejala Shaken Baby Syndrome

Reporter

Sabtu, 13 Agustus 2016 05:53 WIB

Ilustrasi bayi dilempar ke udara. littleoneprints.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Punya bayi yang baru bisa berjalan sangat menyenangkan. Apalagi si kecil punya kebiasaan menyambut orang tuanya, terutama ayah, saat pulang kerja. Selain menggendong, ayah punya kebiasaan melempar bayinya ke udara, lalu menangkapnya kembali. Bukannya takut, bayi malah tersenyum riang dan ayah ikut tertawa.

Sulit disangkal, banyak orang tua yang memiliki kebiasaan melempar bayi. Tujuannya jelas, yaitu ingin membuat bayinya senang. Namun, tanpa sadar, kebiasaan itu berpotensi menimbulkan cedera pada si anak, bahkan bisa berbuntut kematian.

"Jadi hati-hati menggoyang atau melempar anak ke udara saat bermain. Jangan terlalu kencang atau terlalu heboh," ujar Attila Dewanti, dokter spesialis anak dari Women and Children Care Universitas Brawijaya, Malang. "Hati-hati dengan shaken baby syndrome."

Shaken baby syndrome alias sindrom bayi yang diguncang merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan dampak dari tindakan mengguncang anak agar berhenti menangis atau saat bercanda—seperti melempar anak ke udara dan memarahi anak (kekerasan pada anak). Sindrom ini biasa terjadi pada anak di bawah usia 1 tahun berupa cedera otak yang berdampak permanen, cedera pada saraf tulang belakang, perdarahan di mata, bahkan kematian.

Cedera bisa terjadi karena otot leher bayi masih sangat lemah, sedangkan ia memiliki kepala yang ukurannya lebih berat dan besar dibanding tubuhnya. Alasan lain adalah otak bayi belum matang sehingga butuh ruang untuk tumbuh. Itu sebabnya, secara alamiah, ada celah antara otak dan tempurung kepala untuk mewadahi perkembangan otak. Adanya celah itu memungkinkan otak bergeser, memar, atau pembuluh darah pecah saat ada guncangan yang keras sehingga cedera tak bisa dihindari.

Menurut Attila, gejala bayi yang mengalami shaken baby syndrome tidak dapat langsung terlihat. Pada bayi yang mengalami cedera dan perdarahan otak, misalnya, dalam jangka panjang, ia bisa mengalami gangguan neurologis. Yang muncul kemudian adalah kelainan mental, seperti cerebral palsy, yang tidak tampak sampai si anak berusia 6 tahun. "Sedangkan perdarahan di mata dapat menyebabkan kebutaan," kata Attila.

Gejala lain yang bisa ditangkap mata awam dan menjadi pertanda awal shaken baby syndrome adalah bayi mudah marah dan muntah. Gejala ini timbul karena otak bayi mengalami tekanan akibat pembengkakan atau perdarahan. Selain itu, bayi sering mengalami gejala tambahan, seperti lesu, sulit bernapas, dan kejang.

Kesembuhan bayi yang mengalami shaken baby syndrome bergantung pada tingkat kerusakan akibat cedera yang terjadi. Dalam berbagai kasus, kata Attila, bayi yang mengalami sindrom ini harus mendapat penanganan darurat, termasuk bantuan pernapasan dan operasi. Pada kasus anak yang mengalami cedera dan perdarahan otak, pengeringan darah di sekitar otak diperlukan.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Jangan Suapi Si Kecil dengan Kerupuk
Mengenal Gejala Hipertensi pada Anak
Tanda Bayi Siap Menyantap Makanan Pendamping ASI

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya