Cara Bijak Menghadapi 5 Situasi Kantor yang Membingungkan

Reporter

Jumat, 12 Agustus 2016 15:50 WIB

Ilustrasi bekerja. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap perusahaan memiliki aturan dan budaya kerja masing-masing. Namun, di luar peraturan dan budaya kerja yang baku tersebut, terdapat beberapa aturan tidak tertulis yang mengandalkan insting khusus dan sensitivitas Anda untuk menyikapinya.

Sedapat mungkin Anda harus memahami situasi yang terjadi agar bisa menyikapinya dengan tepat. Jika tidak, Anda akan terjebak dalam anggapan miring, bahwa Anda tidak memiliki etika yang baik. Situasi seperti apa saja yang membutuhkan insting khusus itu? Bagaimana etika yang tepat untuk menyikapinya?


1. Siapa yang harus tiba lebih awal?


Hampir semua perusahaan memiliki aturan jam masuk dan pulang kerja. Namun ada peraturan tak tertulis, sebaiknya karyawan sudah siap bekerja di meja masing-masing ketika bos datang. Bahkan meski bos Anda termasuk tipe yang santai dan mengizinkan anak buahnya datang belakangan setelah dirinya. Keterlambatan Anda yang "berpola" akan menjadi bahan penilaian dalam mengukur kinerja dan perilaku kerja Anda.


2. Apakah saya boleh pulang duluan?

Meski jam kerja telah usai, situasi kantor yang tensi kesibukannya masih tinggi membuat banyak orang tak enak hati pulang tepat waktu. Apalagi jika Anda pegawai baru. Kalau ingin membuat citra baik dalam komitmen dan etika bekerja, tentu sebaiknya tidak pulang mendahului atasan.

Namun bagaimana ceritanya jika si bos lembur hingga larut malam, sementara tak ada lagi pekerjaan yang bisa dikerjakan? Haruskah menunggu hingga si bos pulang? “Jika jam kerja sudah selesai dan si bos masih bekerja lembur, Anda harus berpamitan saat meninggalkannya, agar dia tahu Anda sudah pulang dan tidak mencari-cari Anda lagi,” kata Jodi R.R. Smith, pimpinan perusahaan konsultan etika Mannersmith.

“Jika memungkinkan, tawarkan bantuan, apakah ada pekerjaan yang bisa Anda bantu kerjakan?” imbuh Smith. Jika si bos mengizinkan, Anda bisa pulang tanpa perasaan waswas.


3. Bolehkah mengangkat panggilan telepon pribadi selama kerja?

"Telepon pribadi boleh diangkat di meja kerja jika Anda punya ruangan sendiri," kata Laura Lee Rose, pelatih etika bisnis bersertifikat di Rose Coaching.

"Di kubikel di mana Anda berbagi ruangan dengan orang lain, pembicaraan telepon pribadi bisa mengganggu rekan kerja. Tak hanya mengganggu waktu bekerja Anda sendiri, tetapi konsentrasi rekan kerja Anda juga. Meski di sisi lain, beberapa panggilan telepon pribadi tak bisa dihindari dan sering kali memberikan energi untuk performa kerja yang lebih baik," urai Rose.

Bagaimana menyiasatinya, Rose menyarankan Anda mencari ruangan atau tempat sepi saat menerima telepon pribadi. Selain itu, ingat waktu. Jangan menelepon berlama-lama hingga mengabaikan pekerjaan.


4. Bolehkah mengoreksi kesalahan atasan?

Situasi ini terkadang membingungkan. Sebab tak semua atasan bisa menerima kritik dan masukan dari bawahan tanpa merasa gengsi. Namun bukan berarti Anda harus menutup mata atas kesalahan sang atasan. Terkadang mereka melakukannya tanpa sengaja. Ada trik untuk mengoreksinya.

"Situasi ini sangat bergantung pada kesalahan yang dibuat, bagaimana kualitas hubungan antara pekerja dan atasan, juga sensitivitas pada momen itu,” kata Chris Bryant, pelatih karier di Chris Bryant Presents Inc.

"Jika hanya kesalahan kecil, sebaiknya tak usah dihiraukan. Namun jika kesalahan itu dilakukan dalam situasi penting (seperti rapat atau presentasi), saya merekomendasikan Anda memberikan kertas catatan kecil untuk mengoreksi atasan secara diam-diam," demikian saran Bryant.


5. Bolehkah berteman dengan atasan di jejaring sosial?

Saat menemukan akun atasan di jejaring sosial, siapa yang harus mengajukan pertemanan lebih dahulu? Menunggu di-follow atau follow lebih dulu?

“Biarkan si bos melakukan tindakan lebih dahulu ketika Anda bertemu dengannya di jejaring sosial. Beberapa orang cenderung ‘menjaga’ akun media sosial mereka hanya untuk kehidupan pribadi dan menggunakan LinkedIn untuk hubungan bisnis,” kata Kerri Garbis, ahli etika bisnis dan pimpinan Ovation Communication.

“Jika bos Anda mengirim permintaan pertemanan dan Anda nyaman menerimanya, terima saja. Hanya saja, pastikan untuk menyesuaikan pengaturan privasi di akun Anda dan sembunyikan gambar atau video yang dapat membuat Anda terlihat tidak profesional,” imbuhnya.


TABLOIDBINTANG.COM


Berita lainnya:
Tasya Kamila Merancang Mimpi Jadi Menteri
Tetap Feminin Pakai Parfum Pria, Ada Triknya
5 Penyesalan Bila Kamu Gila Belanja

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

4 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

6 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

10 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya

Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?

Baca Selengkapnya