Bekam, Terapi Tradisional yang Diminati Atlet Olimpiade

Reporter

Rabu, 10 Agustus 2016 16:30 WIB

Penerang asal AS, Michael Phelps melakkukan selebrasi setelah menang medali emas pada 200 meter gaya kupu-kupu prua Olimpiade Rio 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 9 Agustus 2016. AP/Martin Meissner

TEMPO.CO, Jakarta - Saat baru tiba di Olimpiade Rio 2016 di Brasil, yang resmi dibuka 5 Agustus, tim Amerika Serikat langsung menarik perhatian banyak orang. Tubuh beberapa atlet mereka, termasuk megabintang renang Michael Phelps, dipenuhi bulatan-bulatan merah.

Apa yang terjadi? Apakah Phelps sengaja membuat bekas dari koleksi 18 medali emas yang didapat dari tiga Olimpiade sebelumnya untuk menunjukkan dirinya sebagai atlet Olimpiade terbesar dalam sejarah?

Ternyata bukan. Perenang berusia 31 tahun itu baru saja menjalani pengobatan tradisional asal Cina (TCM) yang disebut bekam atau cupping. Konon tenik pengobatan ini bermanfaat buat meningkatkan performa. Dan mungkin karena itu pulalah Phelps mampu menambah koleksi medali emasnya sebanyak tiga keping (hingga 9 Agustus).

Praktek pengobatan dengan menempelkan semacam gelas ke kulit itu sudah dikenal sejak 2.000 tahun lalu. Dulu, gelas dipanaskan dengan api. Udara di dalam gelas menjadi sejuk dan bagian tubuh yang ditempeli gelas seperti terhisap dan merangsang peredaran darah.

Gelas ditempelkan pada kulit selama 1-10 menit, tergantung kondisi pasien. Gelas diposisikan dan digerakkan sesuai dengan titik meridian TCM, yang konon disesuaikan dengan aliran energi tubuh. Hasil hisapan gelas menyisakan tanda merah di kulit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bekam bisa mengurangi rasa sakit bila dikombinasikan dengan TCM lain seperti akupuntur dan manipulasi spinal. Namun, tak ada data pasti mengenai pengaruhnya pada performa di olahraga.

"Atlet-atlet Olimpiade yang kami rawat mengalami otot kaku dan tindakan merangsang sirkulasi darah ini sangat bermanfaat buat otot mereka," jelas Dr. Melinda Ring, direktur eksekutif Osher Center for Integrative Medicine at Northwestern Medicine, kepada FoxNews.com.

Ring bisa melakukan satu kali terapi atau lebih pada seorang atlet dalam sehari, tergantung kebutuhan. Sejauh ini ia jarang menerima keluhan. Meski kelihatannya menyakitkan, sebenarnya bekam tak menimbukan rasa sakit. "Secara umum, terapi ini cukup aman dan bermanfaat, tapi tak boleh dilakukan sendiri di rumah oleh orang yang tidak berpengalaman," kata Ring.

PIPIT

Berita lainnya:
Mendeteksi Cara Marah Seseorang dari Zodiaknya
Setelah Menikah, Pria akan Mengalami 3 Perubahan
Awkarin Buka-bukaan, Gaji Selangit, Haters, dan Bantuan Polisi

Berita terkait

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.

Baca Selengkapnya

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

8 Agustus 2021

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Untuk menyambut Liliyana Natsir, Raffi Ahmad sampai membuat lapangan bulu tangkis dadakan di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

24 Juli 2021

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

Indonesia secara keseluruhan telah meraih 32 medali selama mengikuti olimpiade.

Baca Selengkapnya

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

23 Juli 2021

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

Kontingen Indonesia menyertakan 10 wakil dalam defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli 202.

Baca Selengkapnya

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

10 Maret 2021

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

Nama Edson Arantes do Nascimento alias Pele akan menjadi nama baru untuk Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

13 Januari 2020

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

Satu-satunya atlet putri Iran peraih medali Olimpiade, Kimia Alizadeh menyatakan membelot dan pindah secara permanen ke sebuah negara di Eropa.

Baca Selengkapnya

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

28 Mei 2019

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

Balap Sepeda BMX dan trek memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena prestasi yang baik selama ini.

Baca Selengkapnya

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

23 Mei 2019

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

Eunice Kirwa, peraih perak marathon putri di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil diskors karena tersangkut doping.

Baca Selengkapnya

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

12 Maret 2019

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

Kelly Catlin, juara dunia balap sepeda putri asal Amerika Serikat meninggal akibat bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

3 Februari 2019

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

Petinju dunia asal Italia, Carmine Tommasone memiliki cara unik untuk melamar kekasihnya, Laura.

Baca Selengkapnya