TEMPO.CO, Jakarta - Istilah hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan pada sel-sel hati. Penyebabnya bisa dari infeksi—baik virus, bakteri, maupun parasit—obat-obatan, termasuk ramuan tradisional, konsumsi alkohol, lemak berlebih, dan penyakit autoimune.
Banyak orang tak mengetahui bahwa dirinya terkena virus hepatitis. Musababnya, dalam 80 persen kasus, penyakit ini tak menimbulkan gejala yang khas. "Kalaupun ada, biasanya hanya merasa capek," kata Irsan Hasan, dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi-hepatologi.
Padahal penyakit ini berpotensi berkembang menjadi sirosis hati yang bisa berujung pada kanker hati. Jumlahnya 5-20 persen. Makanya penyakit ini dijuluki silent killer alias pembunuh senyap. "Untuk itu, perlu screening, baik hepatitis B maupun hepatitis C," ujar Irsan. Namun bukan berarti penyakit ini tak bisa disembuhkan. Menurut Irsan, sekitar 10 persen penderita hepatitis C sembuh tanpa pengobatan apa pun. Sisanya, melawan dengan obat, seperti interferon, ribavirin, dan sofobuvir.
Ada lima jenis hepatitis, yakni hepatitis A, B, C, D, dan E. Antara golongan yang satu dan yang lain tidak saling berhubungan.
1. Hepatitis A
- Sering muncul dan merebak dengan cepat sehingga menyebabkan kejadian luar biasa.
- Ditularkan melalui fecal oral (fecal= anus, oral= mulut), yakni pencemaran kotoran lewat makanan yang tidak dimasak, pencemaran air minum, makanan yang tercemar, sanitasi yang buruk, dan higienitas personal yang rendah.
- Gejalanya bersifat akut dan tidak khas. Bisa berupa demam, sakit kepala, mual, muntah, kulit dan mata menguning, hingga terjadi pembengkakan hati.
- Tidak ada pengobatan khusus, hanya pengobatan pendukung dan menjaga keseimbangan nutrisi.
- Tidak menyebabkan infeksi kroni dan bisa sembuh tanpa gejala sisa.
- Dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan badan.
2. Hepatitis B
- Terbagi menjadi dua, yakni hepatitis B akut dan hepatitis B kronik, yang merupakan perkembangan dari hepatitis B akut.
- Dari golongan virus DNA.
- Masa inkubasi 60-90 hari.
- Penularan vertikal, 95 persen penularan hepatitis B akut terjadi saat masa persalinan dan 5 persen di dalam kandungan.
- Penularan horizontal melalui transfusi darah, jarum suntik tercemar, pisau cukur, tato, dan transplantasi organ.
- Gejalanya tidak khas, seperti rasa lesu, nafsu makan berkurang, demam, nyeri perut sebelah kanan, dan kencing berwarna keruh seperti teh.
- Bisa dicegah dengan menggunakan vaksin HBO dan DPT pada bayi.
- Jika sudah kronis, meningkatkan risiko sirosis hati dan kanker hati.
3. Hepatitis C
- Penyebab utama sirosis dan kanker hati.
- Masa inkubasi virus selama 2-24 minggu.
- Penularan melalui darah dan cairan tubuh, jarum suntik, dan hubungan seksual.
- Sebanyak 80 persen pasien mengalami hepatitis kronis dan berisiko mengalami sirosis dan kanker hati.
- Pencegahan dilakukan dengan menjauhi perilaku berisiko.
Selanjutnya: Hepatitis D dan Hepatitis E
Berita terkait
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari
18 hari lalu
Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.
Baca SelengkapnyaBahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba
16 Desember 2023
Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaKebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati
4 Oktober 2023
Sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati tidak mampu lagi menyaring racun.
Baca SelengkapnyaMemahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell
5 September 2023
Penyanyi Steve Harwell meninggal karena gagal hati akut. Berikut penjelasan lebih jauh tentang penyakit yang menghilangkan fungsi liver ini.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
31 Juli 2023
Pemerintah melakukan berbagai langkah penanggulangan untuk mengurangi risiko penularan hepatitis B dari ibu ke anak. Berikut caranya.
Baca SelengkapnyaHepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya
30 Juli 2023
Di Indonesia, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, kebanyakan kasus hepatitis B ditularkan dari ibu ke anak.
Baca SelengkapnyaLengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C
29 Juli 2023
Hepatitis A, umumnya bergejala khas akan tetapi dapat sembuh sendiri dengan penanganan yang tepat. Bagaimana dengan hepatitis B, dan hepatitis C?
Baca SelengkapnyaPenularan Hepatitis B Dominan dari Ibu ke Anak
28 Juli 2023
Kemenkes mengatakan hepatitis B di Indonesia sebagian besar ditularkan dari ibu ke anak dan salah satu penyebab tingginya prevalensi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Hepatitis Sedunia dan Perlunya Langkah Nyata Pengentasan lewat UU Kesehatan
28 Juli 2023
Di Hari Hepatitis Sedunia, pakar meminta langkah nyata pengendalian hepatitis melalui implementasi UU Kesehatan yang baru disahkan.
Baca SelengkapnyaHari Hepatitis Sedunia, Ragam Upaya Pemerintah untuk Menekan Kasusnya
28 Juli 2023
Hari Hepatitis Sedunia, Kemenkes berupaya menekan kasus dengan melibatkan peran masyarakat agar target eliminasi pada 2030 dapat tercapai.
Baca Selengkapnya