TEMPO.CO, Jakarta - Buat mereka yang gemar menghiasi tubuh dengan tato, berhati-hatilah. Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa racun dalam tinta tato bisa menyebabkan kanker. Dulu, tato identik dengan para penjahat atau preman. Sekarang, kegilaan pada tato sudah mewabah di mana-mana, mulai selebritas dan olahragawan kelas dunia, hingga anak-anak muda di kampung.
Kini, badan yang mengatur zat kimia di Eropa, atau The European Chemicals Agency (ECHA) mengingatkan, tinta yang digunakan untuk menggambar tato mungkin saja beracun. Tinta itu bisa menyebabkan banyak masalah pada kulit, seperti alergi dan gatal yang menahun, juga bisa berujung kanker, serta bisa mempengaruhi kesuburan dan perkembangan janin.
ECHA segera mempublikasikan daftar zat kimia yang biasa terdapat pada tinta tato dan akan segera mengumumkan apakah jenis-jenis zat tersebut harus dilarang di seluruh Uni Eropa. Tinta merah diklaim paling berbahaya. Warna biru, hijau, dan hitam juga berpotensi membahayakan kesehatan.
"Banyak laporan yang menunjukkan keprihatinan terhadap kesehatan masyarakat akibat komposisi tinta yang digunakan untuk tato. Kekhawatiran terbesar adalah alergi yang disebabkan oleh bahan-bahan pada tinta dan kemungkinan dampak racun pada masalah karsinogenik, mutagenik, dan reproduktif," demikian dijelaskan pihak ECHA.
Bila zat kimia bersifat mutagenik, zat itu bisa mengubah sel-sel DNA dan menyebabkan lebih banyak mutasi sel yang berakibat kanker. ECHA diminta untuk mempelajari lagi tinta tato karena penggunaannya yang disuntikkan ke dalam tubuh.
Bila peraturan soal tinta tato harus diperketat, prakteknya mungkin akan dilakukan dalam setahun ini. Pernyataan ECHA juga berkaitan dengan laporan bahwa sedikitnya satu dari 20 orang yang ditato mengalami masalah serius dengan kulit, seperti bengkak, gatal-gatal, dan infeksi.
Sebuah penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Bradford di Inggris menemukan fakta bahwa racun pada tinta tato bisa diserap tubuh dan menyebabkan kanker. Menurut mereka, partikel nano pada tinta akan memasuki aliran darah serta makin menumpuk di limpa dan ginjal sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk menyaring zat-zat berbahaya.
DAILYMAIL | PIPIT
Berita lainnya:
Pizza Andaliman, Gaya Italia untuk Lidah Batak
Punya Kebiasaan Menggigit Kuku, Apa Artinya?
6 Rambu Saat Menjalin Asmara dengan Pria Lebih Muda
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
22 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya