TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang memilih akupuntur atau tusuk jarum sebagai pengobatan alternatif. Di Cina atau Asia Timur, pengobatan tradisional ini sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu.
Namun, di dunia Barat, akupuntur adalah pendatang baru. Banyak masyarakat Barat yang masih mempertanyakan efektivitas terapi dengan jarum ini, termasuk bagaimana mengatasi rasa sakit akibat ditusuk-tusuk.
Apa manfaat dari akupuntur? "Akupuntur membantu tubuh menyembuhkan diri lebih efektif dengan cara membiarkan otak memonitor secara jelas kondisi tubuh," ujar Matthew Bauer, Presiden Acupuncture Now Foundation, seperti dilansir di organicauthority.com.
Menurut Bauer, kondisi yang membuat banyak pasien datang ke tempat prakteknya adalah nyeri punggung, lutut, dan leher. Terapi ini juga banyak dilakukan karena adanya ketidakseimbangan hormon, masalah reproduksi, migrain, kecanduan obat-obatan, stres, dan depresi.
Berikut ini lima alasan kenapa akupuntur lebih efektif dibanding pengobatan medis, menurut Bauer.
1. Mengobati langsung ke sumber penyakit
Pengobatan medis lebih bersifat menghambat penyakit dan tidak membantu mengatasi sumber masalah. Pengobatan medis lebih bersifat sebagai penangkal rasa sakit tapi bisa menghambat energi dan membiarkan tubuh menyembuhkan diri sendiri.
2. Melawan ketergantungan obat
Banyak orang yang menjadi kecanduan atau ketergantungan pada obat karena terlalu sering mengkonsumsinya. Akupuntur bisa membantu mengatasi persoalan ini dan mencegah pasien menjadi lebih ketergantungan dengan cara yang lebih alami.
3. Efek samping positif
Salah satu masalah terbesar pada obat-obatan medis adalah efek samping yang sering tidak diharapkan, seperti ketergantungan, alergi, masalah di lambung, lemas, lesu, berat badan turun, dan depresi. Akupuntur langsung merawat sumber masalah, dan efek sampingnya justru positif, seperti membuat rileks dan menghilangkan stres, karena pengobatan ini juga melancarkan aliran darah dan memperbaiki keseimbangan tubuh.
4. Lebih personal
Kelebihan akupuntur atau pengobatan Cina adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan keadaan pasien sehingga sifatnya lebih personal. Contohnya, ketika menyembuhkan sakit kepala, hal-hal yang tidak seimbang dalam diri pasien juga menjadi perhatian. Jadi, bukan hanya kondisi fisik yang diperhatikan, melainkan juga mental.
5. Pengobatan medis bisa memperburuk keadaan
Pengobatan medis bersifat seperti obat bius dan bisa menghambat energi dalam tubuh, serta menciptakan sensasi mati rasa atau tidak merasakan sakit untuk sementara waktu. Namun, karena menghambat energi tubuh, pengobatan medis juga bisa membuat kondisi pasien lebih buruk sehingga mereka membutuhkan dosis obat yang lebih besar dan akhirnya ketergantungan.
PIPIT
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
22 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya