Komunitas Pushing Panda, Menguji Nyali di Seutas Tali

Reporter

Minggu, 17 Juli 2016 18:00 WIB

Seorang penggiat olahraga ekstrim yang tergabung dalam komunitas Pushing Panda mencoba berjalan diatas seutas tali dari satu tebing ke tebing di Gunung Hawu, Padalarang, Jawa Barat. 23 Juli 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Tali sepanjang 60 meter terbentang di ketinggian 1,6 meter di antara dua pohon itu. Perlahan-lahan, seorang pria paruh baya bernama Dadeng menitinya. Kedua lengannya terbentang demi menjaga keseimbangan.


Tiga pria lain ikut mengetes nyali di atas tali ini. Tapi belum sampai setengah meter, mereka berjatuhan seperti rumah kertas kena kipas angin. “Butuh konsentrasi tinggi untuk bisa melakukan olahraga ini,” kata Dadeng, di sela-sela latihannya di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, pekan lalu.



Jumpalitan di tali bak pemain sirkus seperti itu biasa dilakukan Pushing Panda, komunitas penyuka slackline--yakni olahraga keseimbangan di atas tali--asal Bandung. Dadeng mendirikan komunitas tersebut pada 2011. Awalnya, dia beserta beberapa temannya yang hobi memanjat tebing mencoba-coba memperkenalkan olahraga berjalan di atas tali kepada banyak orang. Di luar negeri, olahraga semacam itu sudah banyak dikembangkan untuk memberikan terapi kepada anak-anak hiperaktif. Dari perkenalan coba-coba itu, Dadeng cs tercetus membentuk komunitas.


Ada banyak trik berjalan di atas tali yang mereka pelajari. Di antaranya adalah longline yakni berjalan di atas tali yang dipasang kencang, rodeoline yang mirip dengan longline hanya talinya dipasang kendur, trickline yaitu gerakan melompat-lompat di atas tali, highline yakni meniti tali di atas ketinggian. Ada pula gerakan duduk bersila, memutar badan, dan lainnya.


Advertising
Advertising

Pushing Panda disebut-sebut sebagai kelompok pertama yang memperkenalkan kegiatan ini ke Indonesia. Tapi ada versi lainnya yang menyebutkan Harry Suliztiarto, tokoh panjat tebing di Indonesia, sebagai perintis slackline Indonesia pada 1983. Waktu itu dia baru kembali dari pendidikan di International School of Mountaineering Swiss dan membawa buku dan video tentang panjat tebing yang isinya melatih keseimbangan di atas kabel baja. Terakhir, ada pula yang menyebutkan slackline masuk Indonesia pertama kali pada 2008 lewat seorang pegiat panjat tebing Yogyakarta bernama Arka Setiawan.



Terlepas dari siapa pionirnya, Pushing Panda dikenal sebagai kelompok yang melakukannya dengan ekstrim. Banyak kegiatan edan yang mereka lakoni, termasuk menggelar highline di antara gedung-gedung di Jakarta. Mereka meniti tali 30 meter yang terbentang di ketinggian 60 meter.


Yang teranyar, 10 Februari lalu, mereka memecahkan rekor highline Indonesia. Mereka meniti tali di Tebing Parang, Purwakarta, Jawa Barat dengan ketinggian 909 meter di atas permukaan air laut. Di antara dua tebing itu mereka juga melakukan hammocking atau bersantai dengan ayunan kain. “Itu yang pertama di Indonesia,” ujar Dadeng.


Kegiatan boleh edan, tapi keselamatan tetap diutamakan. Pushing Panda pantang melakukan melangkah tanpa perencanaan dan pemeriksaan alat secara berulang. Tingkat kesulitan yang dihadapi tiap anggota pun berbeda-beda. Bagi para pemula, latihan longline dilakukan di atas tali sepanjang 3 meter dengan ketinggian 60 sentimeter. Makin mahir, tali yang dipasang makin panjang dan tinggi. Tidak ada batasan berapa lama anggota komunitas tersebut menguasai satu gerakan. Karena makin banyak waktu berlatih, semakin mahir dan semakin percaya diri untuk melakukan aksi.


Pushing Panda juga ingin menyebarkan virus kegemaran olahraga tali. Dalam waktu dekat, komunitas ini akan membuka kelas-kelas kecil untuk memperkenalkan kegiatan unik tersebut kepada masyarakat. Mereka juga akan melakukan perjalanan dari Bandung ke Lombok untuk membuat jalur jembatan highline. Jika jalur sudah dibuka, para pencinta kegiatan outdoor bisa leluasa untuk melakukan kegiatan seperti mereka di sana.


NUR ALFIYAH | DWI RENJANI (BANDUNG)

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

2 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

2 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

10 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

20 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

25 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

30 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

56 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya