TEMPO.CO, Jakarta - Seberapa sulitkah kemungkinan tes kehamilan di rumah? Kedengarannya memang gampang, tinggal buang air kecil di atas alat tes atau mencelupkan alat tes ke urine, lalu ketahuanlah apakah kita memang akan punya anak atau tidak.
Meski tes seperti itu mulai populer sejak 1976, tapi masih banyak mitos yang mengiringinya dan pertanyaan seberapa akurat hasil tes tersebut dan apa yang sebenarnya bisa disampaikan dari hasil tes.
Berikut ini beberapa mitos tersebut dan penjelasan soal hal yang sebenarnya dari Dr Mary Jane Minkin, profesor di bidang obstetri dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, Amerika Serikat.
Mitos: Kita segera tahu hasilnya bila melakukan tes di rumah
Mari kita membuat masalah ini lebih jelas. Menurut sebuah penelitian, tes kehamilan secara umum hasilnya akurat. Akurasinya mencapai 97 persen, tergantung pada alat tes merek apa yang digunakan.
Namun, kita tak bisa mendapatkan jawaban dengan segera dari hasil tes itu karena sel telur butuh waktu lima hari untuk mengembangkan diri di uterus dan hal ini merangsang produksi hCG, hormon yang muncul selama masa kehamilan. Jumlahnya juga sangat sedikit sehingga butuh waktu setidaknya sepekan lagi buat hCG agar bisa menjalani tes kehamilan.
Minkin juga mengingatkan stres bisa mempengaruhi ovulasi. Tak sedikit pula orang yang melakukan tes hanya beberapa hari setelah berhubungan badan sehingga hasilnya negatif, bukan tes yang tidak akurat tapi mereka melakukan tes terlalu cepat.
Mitos: Hasil tes di rumah tak mungkin keliru
Faktor makanan, stres, minuman beralkohol, rokok, dan olahraga tak akan mempengaruhi produksi hCG saat telur mulai tumbuh. Namun beberapa hal bisa menyebabkan hasil tidak akurat. Pada kehamilan yang sehat, kadar hCG naik dua kali lipat setiap dua-tiga hari dan tes di rumah kadang tidak merepresentasikan kadar hormon yang tepat sehingga lebih baik melakukan tes secara medis.
Mitos: Tak perlu membuang banyak uang bila ada cara yang praktis dan alami
Minkin mengingatkan untuk lebih baik keluar uang US$ 8-20 (sekitar Rp 104-260 ribu) untuk membeli alat tes di toko obat daripada melakukan hal-hal konyol yang disebut alami untuk melakukan tes kehamilan, seperti buang air kecil di atas daun bunga dandelion sampai memasukkan bawang ke vagina.
Mitos: Tes urine terbaru juga bisa mengungkapkan jenis kelamin bayi
Banyak orang yang ingin mengetahui segera jenis kelamin bayinya tapi hal itu mustahil bisa diketahui hanya dengan melakukan tes kehamilan di rumah. Tak ada hormon seks dalam urine. Daripada langsung mengambil keputusan keliru dan menyiapkan nama dan kamar anak, lebih baik tunggu sampai kehamilan memasuki pekan ke-16 atau 20 untuk melakukan USG dan menjelaskan jenis kelamin bayi secara akurat.
HEALTH.COM | PIPIT
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
22 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya