Ilustrasi kemacetan lalu lintas. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Tinggal di tepi jalan raya mungkin praktis buat sebagian orang karena akses yang mudah. Namun di sisi lain, memiliki rumah di pinggir jalan besar yang selalu padat lalu lintas ternyata bisa memperpendek umur.
Suara klakson kendaraan yang bagai tiada henti akan membuat tubuh stres dan meningkatkan risiko myocardial infarction (MI), sebutan medis buat serangan jantung. Penelitian sebelumnya sudah menyebutkan bahwa suara bising kendaraan itu bisa mengakibatkan stroke dan kematian dini.
Tim peneliti mempelajari lebih dari satu juta orang Jerman berusia di atas 40 tahun dan hidup di daerah Rhine-Main pada 2005. Lokasi tempat tinggal mereka persis di pinggir jalan dan dekat jalur kereta sehingga terus terekspos suara bising lalu lintas.
Hasilnya, pada 2014-2015 terdapat beberapa orang yang meninggal akibat serangan jantung. Statistik menunjukkan kaitan antara suara bising dan risiko serangan jantung.
Penyebab munculnya penyakit jantung itu adalah stres secara fisik dan psikis akibat polusi suara. Akibatnya adalah terganggunya sistem syaraf simpatik dan kemudian memicu naiknya tekanan darah dan detak jantung yang bisa merusak sistem kardiovaskular.
Polusi suara itu juga mempengaruhi hypothalamus-pituitary-adrenal axis, pusat sistem respons terhadap stres. Hasil penelitian tersebut dimuat dalam jurnal Deutsches Ärzteblatt International.
