TEMPO.CO, Jakarta - Jika mengalami sakit perut, kedinginan, muntah-muntah, diare, atau demam setelah mengkonsumsi makanan tertentu, bisa jadi Anda mengalami keracunan. Penyebabnya adalah virus dan bakteri dari makanan yang tidak diolah dengan benar atau tidak higienis. Patogen yang paling sering menyebabkan kercaunan makanan adalah salmonella, Listeria, dan E-coli.
Gejala keracunan ini munculnya berbeda, tergantung pathogen yang menyebabkannya, yakni dari beberapa jam hingga beberapa hari kemudian. Pada kasus tertentu, kercunan makanan akan sembuh dengan sendirinya. Namun ada yang memerlukan perawatan medis khusus, terutama bila penderita mengalami pendarahan, dehidrasi, penglihatan menjadi kabur, dan kesemutan.
“Ada beberapa jenis makanan yang dianggap berisiko tinggi, yang menyebabkan keracunan makanan,” kata David Burkhart dari Indiana University Health Center yang pernah menulis riset ilmiah mengenai topik ini. “Makanan-makanan tersebut termasuk produk olahan susu, telur, makanan laut, dan daging yang tidak matang.”
Selan itu, Anda berisiko keracunan akibat mengkonsumsi sayuran, buah, dan makanan dalam kaleng. Sayuran dan buah segar pun bisa saja mengandung bakteri E-coli apabila tidak dibersihkan dan dimasak dengan benar. Sedangkan pada produk olahan susu, seperti yoghurt dan keju, yang diolah dari susu mentah, biasanya ditemukan Listeria dan Salmonella.
Listeria dapat hidup di temperature dingin. Karenanya, menyimpan makanan jenis ini di lemari es saja tidak cukup. Pilihlah produk olahan dari susu yang telah dipasteurisasi. Prses pasteurisasi ini membunuh organism merugikan dan memperlambat pertumbuhan mikroba sehingga lebih aman dikonsumsi.
Makanan dari daging sapi, ayam, atau makanan laut juga harus diperhatikan. Daging mentah berpeluang besar mengandung bakteri E.coli dan Salmonella sehingga Anda haris memastikan memasaknya dengan benar dalam suhu yang optimum.
Sementara untuk telur, harus diwaspadai oleh ibu hamil, lansia, anak-anak, dan orang dengan daya tahan tubuh rendah karena kelompok ini sangat riskan mengalami keracunan makanan. Mereka pula yang sebaiknya mengindari makanan mentah atau kurang matang.
Selanjutnya: Pemulihan sederhana saat keracunan
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
21 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya