TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang percaya gel pembersih tangan (hand sanitizer) efektif membunuh kuman. Tak heran jika banyak orang yang bepergian menyediakan gel pembersih tangan sebagai antisipasi untuk membersihkan tangan jika tidak ada air dan sabun.
Beberapa waktu lalu, The U.S Food and Drug Administration (FDA) -pihak yang bertanggungjawab atas keamanan produk makanan dan obat di Amerika Serikat, mempertanyakan apakah hand sanitizer aman dipakai sehari-hari dan efektif membasmi kuman pada kulit tangan?
Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA, Janet Woodcock mengakui jika produk antiseptik kerap dipakai untuk mengurangi risiko terkena infeksi dari kuman. “Produk tersebut memberikan alternatif yang nyaman untuk mencuci tangan tanpa air dan sabun,” katanya.
Di dalam produk tersebut, menurut dia, mengandung triclosan. Zat ini menjadi perdebatan beberapa pihak karena dianggap merusak flora alami pada kulit. Menurut Janet, pembersih tangan dapat membantu membunuh kuman, namun tidak dapat digunakan pada semua kesempatan.
The Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyarankan agar mencuci tangan menggunakan sabun dan air atau gunakan pembersih tangan yang mengandung 60 persen alkohol. Jangan menggunakan pembersih tangan yang tidak mengandung alkohol karena tidak membunuh semua kuman. Selain itu, dapat menyebabkan bakteri berkembang yang mengakibatkan resistensi, dan membuat iritasi kulit tangan.
Pembersih tangan (hand sanitizer), menurut The Centers for Disease Control and Prevention, tidak menghilangkan semua jenis kuman. Hand sanitizer tidak efektif digunakan pada tangan yang benar-benar kotor atau berminyak. Produk ini juga tidak dapat menghilangkan bahan kimia berbahaya, seperti pestisida.
TODAY | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
8 Cara Tetap Sehat Usai Berlebaran
7 Alasan Para Jomblo Ragu Jatuh Cinta
Kenapa Pakaian Baru Harus Dicuci Sebelum Dipakai?
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
27 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya