8 Mitos tentang Tabir Surya

Reporter

Kamis, 30 Juni 2016 16:41 WIB

Ilustrasi wanita santai sambil berjemur sinar Matahari. Dan Kitwood/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Liburan ke tempat yang banyak sinar matahari seperti pantai memang menyenangkan. Namun jangan biarkan sinar matahari itu merusak kulit, apalagi sampai menyebabkan kanker.

Krim antisinar matahari atau tabir surya adalah perlengkapan yang harus dibawa ketika berlibur ke tempat yang hangat karena bisa mengurangi risiko terkena kanker kulit. Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya krim pelindung dari sinar matahari itu, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat.

Selain itu, banyak pula mitos yang salah tentang krim pelindung tersebut yang sudah telanjur dipercaya orang. Berikut ini beberapa pandangan yang keliru tersebut.

1. SPF 90 lebih baik dari SPF 30
Kadar Sun Protection Factor (SPF) selalu disebutkan di setiap kemasan krim pelindung dari sinar matahari. Banyak orang percaya makin tinggi SPF-nya makan makin baik dalam melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Padahal SPF-30 pun sudah cukup buat kulit karena mampu memblok 97 persen sinar ultraviolet B (UVB).

2. Krim melindungi dari sinar UVA dan UVB
Belum tentu. Banyak produk yang tak mencantumkan secara akurat mengenai kadar perlindungan terhadap sinar UVA dan SPF hanya melindungi dari sinar UVB.

3. Memakai krim sehari sekali sudah cukup
Salah. krim antisinar matahari harus dipakai ulang setiap dua jam, terutama setelah kita berenang atau banyak berkeringat. Meski dalam kemasan ditulis "tahan air", tetap saja krim akan luntur setelah 40 menit di dalam air.

4. Krim bisa disimpan lama
Tidak benar. Krim akan kehilangan beberapa manfaatnya setelah satu tahun dan tak akan ada gunanya lagi setelah tiga tahun disimpan dalam kondisi sudah dibuka, meskipun belum melewati tanggal kadaluwarsa.

5. Memakai sedikit krim sudah cukup
Salah. Jumlah pemakaian yang dianjurkan untuk seluruh tubuh adalah sekitar satu ons atau segenggam penuh krim. Pastikan krim dioleskan pada kulit yang kering 15-30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan agar bisa diserap terlebih dulu oleh kulit.

6. Bila cuaca mendung tak perlu krim
Satu lagi pandangan yang keliru. Hampir 80 persen sinar ultraviolet bisa menembus ketebalan awan. Pasir bisa memantulkan 25 persen sinar itu dan pantulan dari salju 80 persen.

7. Krim antisinar matahari menghalangi tubuh memproduksi vitamin D
Inilah alasan yang sering dikemukakan oleh banyak orang. Konon, produksi vitamin D pada tubuh membutuhkan bantuan sinar matahari. Padahal, sinar matahari itu tak harus didapat saat berlibur tapi juga dalam kegiatan sehari-hari.

8. Menggunakan krim pelindung tersebut sudah cukup untuk mencegah kanker kulit
Tidak benar. Krim hanya berfungsi untuk mengurangi risiko. Namun untuk menghindarinya, cobalah sebisa mungkin jangan terus terpapar sinar matahari.

VERYWELL | PIPIT

Berita lainnya:

Tanda Pria Ingin Kamu Menjadi Istrinya
4 Posisi Bercinta yang Bisa Membakar Kalori Tubuh
Agar Asisten Rumah Tangga Kembali Pasca-Lebaran

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

29 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya