TEMPO.CO, Jakarta - Liburan ke tempat yang banyak sinar matahari seperti pantai memang menyenangkan. Namun jangan biarkan sinar matahari itu merusak kulit, apalagi sampai menyebabkan kanker.
Krim antisinar matahari atau tabir surya adalah perlengkapan yang harus dibawa ketika berlibur ke tempat yang hangat karena bisa mengurangi risiko terkena kanker kulit. Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya krim pelindung dari sinar matahari itu, bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat.
Selain itu, banyak pula mitos yang salah tentang krim pelindung tersebut yang sudah telanjur dipercaya orang. Berikut ini beberapa pandangan yang keliru tersebut.
1. SPF 90 lebih baik dari SPF 30
Kadar Sun Protection Factor (SPF) selalu disebutkan di setiap kemasan krim pelindung dari sinar matahari. Banyak orang percaya makin tinggi SPF-nya makan makin baik dalam melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Padahal SPF-30 pun sudah cukup buat kulit karena mampu memblok 97 persen sinar ultraviolet B (UVB).
2. Krim melindungi dari sinar UVA dan UVB
Belum tentu. Banyak produk yang tak mencantumkan secara akurat mengenai kadar perlindungan terhadap sinar UVA dan SPF hanya melindungi dari sinar UVB.
3. Memakai krim sehari sekali sudah cukup
Salah. krim antisinar matahari harus dipakai ulang setiap dua jam, terutama setelah kita berenang atau banyak berkeringat. Meski dalam kemasan ditulis "tahan air", tetap saja krim akan luntur setelah 40 menit di dalam air.
4. Krim bisa disimpan lama
Tidak benar. Krim akan kehilangan beberapa manfaatnya setelah satu tahun dan tak akan ada gunanya lagi setelah tiga tahun disimpan dalam kondisi sudah dibuka, meskipun belum melewati tanggal kadaluwarsa.
5. Memakai sedikit krim sudah cukup
Salah. Jumlah pemakaian yang dianjurkan untuk seluruh tubuh adalah sekitar satu ons atau segenggam penuh krim. Pastikan krim dioleskan pada kulit yang kering 15-30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan agar bisa diserap terlebih dulu oleh kulit.
6. Bila cuaca mendung tak perlu krim
Satu lagi pandangan yang keliru. Hampir 80 persen sinar ultraviolet bisa menembus ketebalan awan. Pasir bisa memantulkan 25 persen sinar itu dan pantulan dari salju 80 persen.
7. Krim antisinar matahari menghalangi tubuh memproduksi vitamin D
Inilah alasan yang sering dikemukakan oleh banyak orang. Konon, produksi vitamin D pada tubuh membutuhkan bantuan sinar matahari. Padahal, sinar matahari itu tak harus didapat saat berlibur tapi juga dalam kegiatan sehari-hari.
8. Menggunakan krim pelindung tersebut sudah cukup untuk mencegah kanker kulit
Tidak benar. Krim hanya berfungsi untuk mengurangi risiko. Namun untuk menghindarinya, cobalah sebisa mungkin jangan terus terpapar sinar matahari.
VERYWELL | PIPIT
Berita lainnya:
Tanda Pria Ingin Kamu Menjadi Istrinya
4 Posisi Bercinta yang Bisa Membakar Kalori Tubuh
Agar Asisten Rumah Tangga Kembali Pasca-Lebaran
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
29 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya